Novel yang berjudul Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodoamat merupakan kisah nyata seseorang yang bernama Charles Bukowski, ia memiliki masa kelam, senang meminum alkohol, senang bermain dengan perempuan, berjudi, kasar, tukang utang, dan seorang penyair. Bukowski bercita-cita sebagai seorang penulis yang terkenal, namun karya-karyanya selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, surat kabar, jurnal, dan penerbit. Alasan penerbit menolak karya Bukowski karena tulisannya yang kasar, tidak bermoral, dan menjijikan.Â
Saat Bukowski berusia 50 tahun, ada seorang editor yang tertarik pada karya Bukowski, ia merasakan ini adalah peluang pertamanya dan ia sadar mungkin itu adalah satu-satunya yang bisa didapatkan. Dari situlah karir Bukowski dimulai, ia terus berkarya hingga menerbitkan 6 novel dan ratusan puisi, bahkan menjual lebih dari dua juta kopi. Popularitasnya melampaui harapan setiap orang, terutama ekspetasinya sendiri. Novel yang ia tulis juga apa adanya, ia menulis secara jujur tentang dirinya. Ia tidak pernah mencoba untuk menjadi orang lain.
Novel ini merupakan cerita dibalik suksesnya Bukowski yang sesungguhnya, bahkan ia "nyaman" dengan cerminan dirinya yang dianggap sebagai sebuah kegagalan. di buku ini ia juga memberitahu bagaimana ia menyikapi kegagalan dan kesulitan yang ia hadapi dengan bersikap "Bodo Amat". Dengan cara bersikap bodo amat, ia merasa lebih baik dan dapat menerima dirinya disaat keadaan buruknya sehingga dia bisa menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut. Bersikap bodo amat juga merupakan hasil dari pemutusan rantai lingkaran setan.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H