Mohon tunggu...
desi ratnasari
desi ratnasari Mohon Tunggu... -

universitas mataram/desi ratnasari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antara Pelajar yang Memberikan Nyawa dengan Pelajar yang Memberikan Tubuh

8 April 2015   14:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan merupakan sarana yang paling penting bagi seorang siswa dalam menuntut ilmu, tidak hanya ilmu yang akan didapatkan melalui pendidikan tetapi segala bentuk kehidupan yang masih belum diketahui. Pendidikan di sekolah menjadi ajang bagi siswa-siswi untuk mendapatkan apa yang diinginkan untuk masa depannya serta untuk menggapai cita-cita yang telah diimpikan dari kecil. Sikap dan karakter masing-masing siswa berbeda-beda dan terbentuk baik dilingkungan keluarga, lingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah. Tetapi jika kita melihat keadaan para pelajar saat sekarang ini, kita tidak dapat menyimpulkan bahwa sekolah pedesaan ataupun sekolah yang mengedepankan agama akan membentuk siswa yang bermoral tinggi.

Dalam METROTV NEWS.COM merangkum sebuah berita tentang perjuangan para pelajar dalam menempuh pendidikan meskipun harus membahayakan diri mereka sendiri, demi sampai ke sekolah para pelajar rela berjalan kaki meski berkilo-kilo jauhnya, meski jalan berbahaya serta melewati jembatan yang hampir roboh dan bahkan sudah tidak layak untuk digunakan. Para pelajar melewati jalan yang terjal dan melewati jembatan yang dibawahnya terlihat air sungai yang sangat deras, meskipun mengetahui hal tersebut namun tidak membuat para pelajar merasa putus asa dan tidak mau bersekolah karena takut tetapi malah sebaliknya, mereka sangat bersemangat bersama-sama temannya melalui jalan yang terjal serta berbahaya demi menuntut ilmu. Disaat para pelajar yang lain menggunakan sepeda motor serta mobil mewah untuk bersekolah lain halnya dengan mereka yang berjalan kaki melalui jalan yang berbahaya.

Pelajar yang mengabaikan nyawa demi pendidikan, sudah menjadi biasa dalam mayarakat kelas bawah. Disaat beberapa pelajar mengorbankan nyawanya malah jauh berbeda dengan kasus yang terjadi pada SMP Islam di Cirebon Jawa Barat, yang disiarkan di acara PATROLI Indosiar. Sepasang siswa tertangkap oleh warga disebuah areah tanah kosong pada jam sekolah, mereka berdua bolos dari sekolah dan lebih memilih berbuat mesum dari pada masuk sekolah. Setelah tertangkap basah pasangan ini dibawah ke Kapolsek Talun dan diserahkan ke unit perlindungan perempuan dan anak di Mapolres untuk dipertemukan dengan orangtuanya. Salah seorang warga menjelaskan bahwa, warga tersebut curiga karena melihat dua tas tergeletak ditanah dan mencari tahu kemudian didapatilah pasangat tersebut tengah berbuat mesum di tempat terbuka dan pada saat itu keadaan tanah kosong tersebut sedang sepi.

Pergaulan anak pada saat sekarang memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga para orangtua serta di masyarakat, namun tidak semua orangtua sanggup mengontrol perilaku anaknya sebab waktu yang dihabiskan tidak hanya di lingkungan keluarga saja tetapi juga di lingkungan masyarakat dan sekolah. Pengaruh dari teman sepermainan dapat membuat anak lebih memilih menghabiskan waktu untuk bermain dibandingkan dengan keluarga. Tidak semua anak memiliki orangtua yang perduli tentang dunia anaknya, sehingga anak tersebut melampiaskan dengan cara yang tidak baik dalam kehidupannya. Seharusnya sebagai seorang pelajar sudah sepatutnya menuntut ilmu jika pergi ke sekolah bukannya bolos sekolah untuk melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan sebagai seorang pelajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun