Mohon tunggu...
desirakhmawati
desirakhmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN SMH BANTEN

Baca novel/Nonton Drakor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesehatan Mental Anxiety

2 Januari 2025   13:38 Diperbarui: 2 Januari 2025   13:38 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang sering kali kurang diperhatikan dibandingkan kesehatan fisik. Salah satu masalah kesehatan mental yang semakin banyak dialami masyarakat modern adalah anxiety atau kecemasan. Anxiety merupakan kondisi psikologis yang ditandai oleh rasa takut, gugup, atau khawatir yang berlebihan terhadap situasi tertentu, bahkan terhadap hal-hal yang sebenarnya belum tentu terjadi. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga tubuh, hubungan sosial, dan produktivitas seseorang.

Anxiety bukanlah sekadar rasa cemas biasa. Semua orang pasti pernah merasa cemas, misalnya sebelum presentasi di depan umum atau saat menghadapi ujian. Namun, pada orang yang mengalami anxiety sebagai gangguan mental, rasa cemas ini sering kali muncul tanpa alasan jelas dan berlangsung lebih lama dari yang seharusnya. Gejala-gejalanya meliputi detak jantung yang cepat, kesulitan bernapas, berkeringat, gemetar, hingga munculnya perasaan tidak berdaya. Kondisi ini bahkan bisa membuat seseorang merasa terjebak dalam lingkaran ketakutan yang terus-menerus.

Penyebab anxiety sangat bervariasi. Faktor genetik, pengalaman traumatis, tekanan hidup, hingga pola pikir negatif dapat menjadi pemicunya. Di era modern ini, tekanan dari media sosial, tuntutan pekerjaan, dan gaya hidup serba cepat juga turut memperburuk kondisi mental seseorang. Sayangnya, stigma terhadap kesehatan mental sering kali membuat penderita anxiety enggan mencari bantuan profesional, sehingga gejala-gejala mereka terus berkembang menjadi lebih serius.

Meski demikian, anxiety bukanlah kondisi yang tidak bisa diatasi. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengelola kecemasan ini. Salah satunya adalah self-care, seperti menjaga pola tidur, berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan juga terbukti efektif membantu menenangkan pikiran. Selain itu, berbicara dengan orang yang dipercaya atau mencari bantuan dari psikolog profesional bisa menjadi langkah penting untuk memahami dan mengatasi anxiety.

Dalam konteks masyarakat, kesadaran kolektif mengenai pentingnya kesehatan mental perlu ditingkatkan. Edukasi tentang anxiety harus diperluas agar stigma terhadap gangguan mental bisa diminimalisir. Dengan begitu, penderita anxiety tidak akan merasa sendirian atau takut untuk berbagi cerita mereka.

Kesehatan mental adalah aset berharga yang harus dijaga, sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Memahami anxiety bukan hanya penting bagi penderita, tetapi juga bagi masyarakat luas agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan penuh empati. Dengan dukungan yang tepat, penderita anxiety dapat menjalani kehidupan yang lebih tenang dan produktif.

NAMA : Desi Rakhmawati

KELAS : HTN E

NIM : 2411163

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun