Mohon tunggu...
Desi Rahmawati
Desi Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Janganlah berfokus pada hambatan tapi fokuslah pada tujuan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di SD

28 September 2024   11:37 Diperbarui: 28 September 2024   11:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran berbasis masalah (PBL) telah terbukti menjadi salah satu metode yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam konteks pendidikan di sekolah dasar, PBL menawarkan pendekatan yang menarik dan relevan untuk mengembangkan keterampilan kognitif siswa sejak dini.

Mengapa BPL Mempengaruhi Keterampilan Berpikir Kritis ?

  • Pemecahan Masalah Nyata : PBL menghadirkan siswa dengan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, mendorong mereka untuk mencari solusi secara aktif. Proses ini melatih siswa untuk menganalisis situasi, mengumpulkan infomasi , dan mengumpulkan informasi, dan mengevaluasi berbagai alternatif solusi.
  • Berfikir Kritis Sistematis : Langkah-langkah dalam PBL, seperti pertanyaan, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan, secara sistematis mealtih siswa untuk berpikir kritis.
  • Kolaborasi dan Komunikasi : PBL seringkali melibatkan kerja kelompok, yang mendorong siswa untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan mengkomunikasikan ide-ide mereka dengan jelas. Hal ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang komprehensif.
  • Motivasi Internal : Ketika siswa terlibat dalam pemecahan masalah yang mereka anggap penting, motivasi belajar mereka meningkat secara signifikan. Motivasi yang tinggi ini mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam dan lebih kritis.

Penerapan PBL di Sekolah Dasar

  • Pemilihan Masalah yang Relevan : Guru perlu memilih masalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
  • Fokus pada Proses : Lebih penting untuk memfasilitasi proses berpikir siswa dari pada hanya mencari jawaban yang benar. Guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk berpikir lebih dalam.
  • Kolaborasi Guru dan Siswa : Guru berperan sebagai fasilitator, memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa dalam proses pemecahan masalah. Siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan bertanggung jawab atas hasil belajar mereka
  • Evaluasi yang Komprehensif : Selain menilai hasil akhir, guru juga perlu menilai proses berpikir siswa, kemampuan mereka dalam bekerja sama, dan keterampilan komunikasi mereka.

Contoh Penerapan PBL di SD

  • Tema Lingkungan : Siswa diajak untuk mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah di lingkungan sekolah. Mereka dapat melakukan penelitian , membuat poster, atau bahkan membuat produk daur ulang.
  • Tema Matematika : Siswa diberikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan konsep matematika, seperti menghitung jumlah uang jajan atau membagi kue.
  • Tema Bahasa Indonesia : Siswa diminta untuk membuat cerita pendek berdasarkan gambar atau tema tertentu, lalu mempresentasikannya di depan kelas. 

Tantangan dan Solusi  

  • Waktu : PBL membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Solusi : Guru dapat mengalokasikan waktu yang cukup untuk setiap tahap PBL dan menggunakan waktu secara efektif.
  • Persiapan Guru : Guru perlu memiliki penegtahuan yang mendalam tentang materi pembelajaran dan keterampilan dalam memfasilitasi diskusi. Solusi : Guru dapat mengikuti pelatihan atau workshop tentang PBL.
  • Sumber Daya : PBL membutuhkan berbagai sumber daya, seperti buku, alat peraga, dan teknologi. Solusi : Sekolah dapat bekerja sama dengan komunitas untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan yang sangat efektif dalam meningkatkan keterampila berpikir kritis siswa di sekolah dasar. Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang autentik, PBL tidak hanya meningkatkan prestasi akademik siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pembelajar seumur hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun