Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Pembakaran Batu Kapur, Pukul Rata Pencetus ISPA?

30 Maret 2016   21:56 Diperbarui: 30 Maret 2016   22:28 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

30 Maret 2016, Desi Puspitasari

Karawang merupaan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang memiliki 30 kecamatan dan 309 kelurahan, pada saat ini karawang mengalami gairah perekonomiannya yang sedang meningkat drasris. Lumbung padi Nasional ini mengalami pertumbuhan perekonomian yang tinggi. Menjamurnya perindustrian, perdagangan menyebabkan Karawang sedikit bergeser dari sektor unggulannya yaitu pertanian ke arah perindustrian. Kabupaten Karawang sangatlah berdeba saat ini dimana terdapat beberapa kawasan industri dan merupakan salah satu kawasan industri terbesar se Asia Tenggara. Tidak hanya isdustri kelas besar, industri kelas menengah pun menjamur bahkan dalam bidang penambangan batu kapur.

Salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang tepatnya kecamatan Pangklan, letaknya berada di sebelah sealatan dengan ketinggian kuran lebih 76 meter diatas permukaan laut. Kecamatan pangkalan memikili kuas wilayah 7.330 hektar, yang terdiri dari tanah darat seluas 4.943 hektar. Kecamatan pangkalan sendiri berada di daerah Gunung Sanggabuana.

Kecamatan pangkalan memiliki potensi yang luar biada terutama dalam pariwisata dan potensi pertambangan batu kapur yang terletak di Desa Tamansari. Pada saat ini eksploitasi penambangan batu kapur kian marak baik dari penambang resmi maupun ilegal. Akibat penambangan ini tentunya menimbuklan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu meningkatkan pendapatan daerah, dan menghidupkan perekonomian warga walaupun hanya sebagai pekerja kasar.

Tercatat terdapat sekitar 400 hektar lahan penambangan batu kapur/ gamping yang dominan tidak memiliki izin atau ilegal. Penambanagana yanag tidak terkontrol dan tidak dibarengi dengan reklamsi di daerah ini menimbulkan masalah sosial, ekonomi dan kerusakan lingkungan parah, belum lagi proses pengolahan batu kapur yang dengan cara dibakar menimbulkan polusi udara yang sangat berbahaya.

Pengolahan batu kapur dengan cara pembakaran sangat berbahaya bagi lingkungan serta manusia yang berada di sekitarnya. Pasalnya didareah Pangkalan sampai Loji terdapat puluhan aktivitas pembakaran batu bara yang menimbulkan asap pekat hitam yang membumbung tinggi bahkan menghalangi pandangan para pengendara yang melintas didaerah tersebut.

Semakin hari kualitas udara di Kecamatan Pangkalan semakin memperihatinkan akibat tingginya tingkat pencemaran akibat aktivitas pabrik pembakaran batu kapur ini. Menurut warga sekitar masyarat mudah terserang berbagai penyakit diantaranya adalah ispa, demam, batuk dan influenza disertai bersin serta kecenderungan mudah stress. Hal ini dirasakan oleh seluruh masyarakat yang tinggal didaerah tersebut, bahkan menurut puskesmas setempat hampir seluruh balita dan anak kecil terkena influenza. Diungkapkan juga menurut salah satu keluarga yang terletak di Desa Tamansari dimana salah seorang anggota keluarganya terkena asma akut stadium 2 karena bekerja di tempat pengolahan batu kapur.

Dari permaslahan diatas, bahwasanya peran pemerintah sangat diperlukan demi penuntasan masalah yang kompleks ini, karena bagaimana pun pengolahan batu kapur merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat setempat. Namun dari pada itu bijak kiranya kita sebagai manusia memperhatikan aspek lingkungan, serta kesehatan masyarakat sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun