Akhir-akhir ini berita mengenai pengungsi rohingya yang datang ke Indonesia menjadi perbincangan hangat di media sosial instagram, facebook, twitter bahkan tiktok. Ada apa sebenarnya dengan rohingya? Â Mengapa mereka datang ke Indonesia? dan Siapa mereka sebenarnya? Inilah yang sering menjadi pertanyaan kita.Â
Siapa itu rohingya?
Dikutip dari Sohib Indonesia Baik, rohingya adalah kelompok etnis minoritas muslim yang sudah menetap sejak berabad-abad di Myanmar, yang mana negara tersebut mayoritas pemeluk agam Budha. Meskipun telah tinggal lama di sana, etnis ini tidak diakui oleh pemerintah Myanmar secara resmi sejak tahun 1982.
Mengapa bisa sampai di Indonesia? Apakah terdampar atau memang tujuannya untuk ke Indonesia?
 https://www.instagram.com/reel/C0Y0xHTL6gv/?igshid=NzBmMjdhZWRiYQ==
Pada tanggal 3 Desember lalu, sebuah video percakapan antara pengungsi rohingya dengan warga aceh yang diunggah oleh akun instagram @fakta.jakarta menjadi viral dan dipenuhi hampir 14ribu komentar di postingan tersebut. Dikutip dari keterangan video yang diunggah tersebut : Ketika ditanya oleh warga kenapa bisa tau berada di Indonesia jika memang terdampar. Pengungsi rohingya bernama Deli Warsa tersebut mengaku  ia memang bertujuan mengungsi ke Indonesia. Mereka diberangkatkan oleh seorang "Middlemen" dari Bangladesh dengan tujuan pasti yaitu Indonesia.Â
"Ada 'middlemen' (perantara) yang mengantar kami menggunakan speedboat kemarin. Setelah itu ia dia pergi." Kata Deli Warsa. Menurut Deli, jika diizinkan pemerintah Indonesia, Â adik, kakak, paman, sepupu, dan seluruh keluarganya akan menyusul mengungsi ke Indonesia.
Setelah melihat dan mendengar apa yang Deli Warsa sampaikan tersebut, kita pastinya akan langsung berpikir bahwa memang mereka semua bukan terdampar, akan tetapi memang tujuannya ke Indonesia. Ya, termasuk saya sendiri pun akan berpikir demikian, terlebih lagi yang mengatakannya ialah salah satu dari pengungsi rohingya tersebut. Kemudian ada dugaan bahwa para pengungsi tersebut merupakan TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pernyataannya "Pengungsi rohingya semakin banyak yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh. Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam arus pengungsian ini."Â
Haruskah kita menerima pengungsi rohingya?
Beberapa waktu lalu telah banyak beredar video mengenai para pengungsi rohingya yang mengeluh saat diberikan makanan, karena menurut mereka porsi makanan yang diberikan sangat sedikit. Melihat hal tersebut pastinya membuat kita geram dan marah, karena di negara kita sendiri ini masih banyak kesusahan  untuk mendapatkan makanan. Kemudian dikutip dari CNN INDONESIA.COM baru-baru ini muncul berita mengenai pengungsi rohingya yang tinggal di Sidoarjo merusak fasilitas penampungan Aparna Purna Agro, dengan melakukan protes hingga melempari kaca penampungan tersebut karena pemadaman listrik, yang dimana mereka merasa terganggu dengan adanya pemadaman listrik tersebut. Padahal pemadaman listrik tersebut bukan tanpa alasan, tapi karena adanya kebakaran gudang perusahaan marketplace yang  lokasinya juga berada di kawasan penampungan tersebut.Â
Ada juga pengungsi rohingya di sidoarjo yang mengeluh karena uang perbulan sebesar 1.250.000 yang diberikan dirasa tidak cukup. Hal ini pun semakin membuat warga Indonesia geram bukan tanpa alasan. Pasalnya selain uang yang diberikan, ada juga tempat tinggal dan bahkan tidak perlu bekerja.
Bukankah hal ini sudah keterlaluan? Di negara kita sendiri, ada banyak warga yang bernasib lebih buruk daripada mereka yang tinggal di Penampuangan Sidoarjo, ada yang tak punya tempat tinggal, ada yang tak bisa makan karena tak punya uang. Tapi para pengungsi tersebut malah mengeluh karena merasa kurang akan bantuan yang diberikan padanya. Lantas apa yang mereka mau? Bukankah hal tersebut sudah lebih dari cukup diberikan dengan status mereka yang bukan warga negara Indonesia. Bahkan gaji seorang guru honorer di Indonesia pun tak ada yang sampai 1Juta.
Dengan mayoritas warga Indonesia yang merupakan muslim, bukan berarti kita tidak kasihan melihat saudari muslim kita ini. Akan tetapi dengan melihat kondisi tersebut, yang dimana banyak kelewatan batas. Mulai dari mengeluh akan porsi makanan yang diberikan, merusak fasilitas penampungan di Sidoarjo, dan juga mengeluh akan uang bulanan yang diberikan kepada mereka di penampungan Sidoarjo yang dirasa tidak cukup. Lama kelamaan bukannya kasihan, tetapi kita akan geram dan marah jika melihat perilaku mereka tersebut.
Permasalahan mengenai pengungsi rohingya ini sudah dari beberapa tahun lalu, namun sekarang menjadi heboh lagi. Dengan adanya permasalahan ini, pemerintah beserta UNHCR diharap dapat segera memberikan solusi, agar tidak terjadi kerusuhan akan penolakan pengungsi tersebut di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!