Mohon tunggu...
Desintia Putri
Desintia Putri Mohon Tunggu... Penulis - PAI/ Mahasiswa IAIN Jember

All efforts are not too late

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Mekanik Rohani

5 April 2020   13:24 Diperbarui: 5 April 2020   13:20 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah kita perlu mempunyai guru rohani untuk membimbing kita terhadap dunia yang fana ini?

Iya, menurutku perlu. Karena apa yang dicari dan diperoleh  itu bukan hanya ilmu umum dan soal duniawi saja. Sebentar lah kita memikirkan urusan akhirat.  Maka dari itu sangat penting bagi kita khususnya umat muslim untuk memperdalam ilmu kerohanian dengan guru rohani tentunya. Siapa? Kyai, para alim ulama, dan masyaikh-masyaikh. Tetapi jika kepada masyaikh terlalu berat bisa jadi kita bertemu dan belajar dengan kyai di pesantren (guru besar pesantren). 

Banyak cara yang dilakukakan untuk belajar ilmu kerohanian. Tergantung kepada diri kita sendiri adanya kemauan dan usaha untuk belajar. Karena sangat penting sekali agar tidak terperosok pada hal-hal yang buruk serta menambah pemahaman, bimbingan, dan bahan koreksi. 

Peran guru rohani akan terasa mendasar sekali apabila kita mencoba merenungkan bahwa beliau " orang yang lebih berpengalaman dalam segi pengetahuan agama, pelaku amaliyah riyadhah, besar hatinya, ahli hikmah, dan seorang hamba Allah Swt yang memiliki keberkahan doa yang luar biasa kepada kita. subhanallah. 

Tidak ada salahnya kita juga mempelajari ilmu tasawuf kepada guru rohani, dengan belajar bertasawuf, dapat sebagai alat pengendalian diri pada  dimensi manusia dalam menghadapi modernisasi yang berpengaruh pada moral dan citra manusia. Bertasawuf tanpa guru akan beresiko terhadap diri kita dengan kekeliruan pikiran, nalar ilmu, dan hawa nafsu yang tak terkendali. Lalu bisa jadi dapat beresiko terjatuh pada penakwilan-penakwilan yang salah mengenai dzat Allah Swt, dalilnya, dan segala sirrNya. Dan yang paling mengerikan adalah kita dibimbing oleh iblis. 

Iblis memiliki banyak cara dan akal untuk mengajak manusia untuk berperilaku buruk dan mendustai Allah, dengan sangat mudahnya ia masuk dalam pikiran manusia dan menggoda hawa nafsu manusia. Dengan tanpa kita sadari dan sulit untuk mendeteksi bahwa itu hanyalah tipu daya iblis. 

Maka dari itu, saatnya menyadari dan mengakui bahwa maqom kita masih kelam oleh noda-noda duniawi yang penuh tipu daya setan. Sehingga kita benar-benar memerlukan bimbingan guru rohani. Dari bimbingan rohani kita tidak dapat terkecoh oleh tipu-tipu daya setan, secara sepihak menakar diri sedang dimuliakan oleh Allah Swt. melaui ujian kesulitan sebagaimana yang banyak dikarungi para salik terkemuka. 

Akhirnya, semua proses pembelajaran dari guru rohani ini mengarah pada tazkiyatuz nafs (penyucian diri/hati). sebagai tujuan pokoknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun