Mohon tunggu...
Desinta Tri Cahyani
Desinta Tri Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya Desinta seorang mahasiswa yang menyukai menulis artikel mengenai hal-hal yang bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membubut Kesuksesan: Kisah dari Tenaga Ahli ke Wirausaha Bengkel Mesin Bubut

8 Oktober 2024   16:59 Diperbarui: 8 Oktober 2024   17:07 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawan yang Sedang Bekerja/dok. pri

Di sebuah perusahaan daerah industri, terdapat seorang karyawan bernama Arip yang bekerja sebagai tenaga ahli mesin bubut. Arip dikenal sebagai pekerja yang handal, teliti, dan selalu memberikan hasil terbaik. Dalam bekerja, Arip menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam pekerjaannya. Ia berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dan memastikan bahwa setiap bagian yang dibuatnya baik.

Keahliannya dalam mengoperasikan mesin bubut membuatnya dipercayai oleh manajer perusahaan untuk mengerjakan proyek-proyek penting. Dengan penuh semangat, Arip bekerja dengan sungguh-sungguh dan memberikan hasil kerja yang terbaik. Dengan keberhasilan proyek tersebut, Arip mendapat pengakuan dari atasan.  Hal ini membuat Arip merasa termotivasi dan semakin memperdalam pengetahuannya di industri ini.

Setelah beberapa tahun bekerja di perusahaan tersebut, Arip merasa bahwa ia memiliki potensi yang lebih sekedar menjadi karyawan. Arip mulai memikirkan untuk membuka usaha bengkel mesin bubut sendiri. Ia merasa bahwa dengan kompetensi yang dimilikinya dapat menjalankan usaha tersebut dengan baik. Namun, modal untuk membangun usaha tersebut menjadi tantangan yang besar baginya. Lalu, Arip mulai berbicara dengan rekan-rekannya tentang rencana yang ingin dilakukan dan berhasil mendapatkan modal awal dari mereka. Namun, hal itu belum cukup sehingga Arip juga memutuskan untuk mengajukan pinjaman ke bank untuk memenuhi kebutuhan alat dan membangun bengkel mesin bubut. Dengan persiapan yang matang, ia berhasil mendapatkan pinjaman yang diperlukan dan akhirnya Arip berhasil mendirikan bengkel mesin bubutnya sendiri yang bernama Bengkel Mandiri Jaya Teknik.

Awal membangun usaha tersebut pun perjalanan Arip tidak mudah. Ia harus berjuang untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan dan membangun reputasi. Awalnya ia bekerja seorang diri mengerjakan pesanan dari berbagai klien. Ia mengerjakan pembuatan komponen mesin untuk industri hingga perbaikan alat-alat berat. Berkat keterampilan dan komitmennya, perlahan-lahan usaha Arip dikenal dan pelanggan mulai datang kembali serta menyukai hasil kerjanya.

Seiring berjalannya waktu, Arip mendapat keuntungan pertama yang akhirnya dapat balik modal dan mampu merekrut beberapa karyawan untuk membantunya dengan bertambahnya volume pekerjaan. Ia menerapkan prinsip kerja yang sama seperti di tempat kerja yang lama yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan baru dan selalu menekankan pentingnya hasil yang berkualitas.

Karyawan yang Sedang Bekerja/dok. pri
Karyawan yang Sedang Bekerja/dok. pri

Dari usaha yang dibangunnya, Arip dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya hingga putri-putrinya dapat lulus dengan sarjana. Dengan keinginan yang kuat, kerja keras, dan relasi yang luas, Arip tidak hanya berhasil membangun usaha yang sukses secara finansial, tetapi ia juga memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ia selalu mengingat perjalanan awalnya dan merasa bersyukur atas segala yang sudah dicapai.

Dengan kisahnya, Arip menunjukkan bahwa dengan ketekunan, keahlian, dan keberanian untuk mengambil resiko, impian dapat terwujud menjadi kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun