Mohon tunggu...
Desi Nia Setiani
Desi Nia Setiani Mohon Tunggu... Guru - Perkenalkan nama saya Desi Nia Setiani. Desi adalah panggilan akrabku.

Nama saya Desi Nia Setiani. Lahir di Kota Madiun pada tanggal 8 Desember 1990. Saya tinggal di jalan Masjid Raya Kelurahan Kuncen Kecamatan Taman Kota Madiun. Pekerjaan saya adalah sebagai guru Bahasa Indonesia di SMPN 12 Madiun. Saya memiliki hobi mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kendala Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

31 Juli 2020   12:00 Diperbarui: 31 Mei 2021   16:06 1104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah secara daring (unsplash/annie spratt)

Mungkin, kesulitan belajar secara daring ini tidak hanya dirasakan oleh Errent tetapi bagi mereka siswa yang kurang mampu di daerah lain di Indonesia. Seperti perkataan seorang Filsuf asal Yunani, Aristoteles, yaitu Pendidikan memiliki akar yang pahit, tapi buahnya manis. Hal ini seperti yang dirasakan oleh Errent siswa kelas 9 SMPN 12 Madiun.

Niat baik wali kelasnya sungguh luar biasa. Ia rela meminta tugas kepada guru mata pelajaran untuk diberikan kepada anak didiknya. Wali kelasnya pun senantiasa menunggu Errent untuk mengerjakan tugas. Pelayanan prima harus diberikan guru untuk peserta didiknya karena sudah merupakan kewajiban seorang guru membimbing peserta didiknya.

Baca juga : Apakah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Efektif di Indonesia?

Di kota saja masih ada kendala apalagi di daerah yang terpencil atau pedesaan. Tidak bisa dibayangkan bukan? Pasti sangat jarang orang tua dan peserta didik yang  memiliki handphone android terlebih bagi keluarga dengan ekonomi lemah. 

Pembelajaran daring sebenarnya tepat diterapkan saat pandemi namun terkadang terkendala biaya kuota yang membengkak. Belum lagi keterbatasan akses internet yang menjadi masalah utama, bagaimana mereka belajar di masa pandemi Covid-19?  

Namun peserta didik tidak boleh menyerah dengan kondisi ini. Semangat harus tetap dijaga, terus belajar dan berprestasi walaupun dengan metode belajar online. Saya berharap pemerintah atau sekolah memperhatikan kepada peserta didik yang tidak memiliki handphone selama proses belajar di masa pandemi ini.
Covid-19 ternyata membawa perubahan besar dalam budaya belajar mengajar di dunia pendidikan. Keseharian para peserta didik berubah seratus delapan puluh derajat dari biasanya. Banyak peristiwa mengharukan yang mereka alami selama belajar dari rumah. 

Peristiwa-peristiwa tersebut harus diabadikan dalam sebuah tulisan agar bisa anda baca. Cerita mengharukan yang terjadi di antara guru, murid dan orang tua selama pandemi ini menjadi momen yang tidak akan terlupakan. Kita bisa belajar darinya untuk mengambil hikmah dan bahan refleksi kita.

Metode pembelajaran tatap muka langsung ke tatap muka virtual memaksa guru menguasai IT (Information Technology), hal ini bukan semudah membalik telapak tangan. Banyak guru yang gaptek sehingga mereka merasa kebingungan harus menyuguhkan materi pembelajaran secara daring. 

Belum semua guru siap menjalankan pembelajaran daring. Belum lagi proses pengecekan tugas yang harus membuat para guru mengunduh semua dokumen. Tidak selesai sampai di situ, handphone juga berdering karena dicecar pertanyaan dari siswa dan orang tua.

Baca juga : Optimalisasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Selama Pandemi

Konsep pembelajaran langsung di kelas atau belajar tatap muka dinilai lebih efektif. Pembelajaran di kelas membuat guru maupun peserta didik bisa berinteraksi sekaligus mendapatkan umpan balik. Kalau ada hal atau materi yang kurang dimengerti, peserta didik langsung bertanya dan sang guru langsung menjawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun