Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Ayla: The Daughter of War", Kisah Nyata Mengharukan di Balik Perang Korea

20 Juli 2021   21:40 Diperbarui: 28 Juli 2021   18:36 4478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Suleyman dan Ayla asli (kiri), Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (kanan) | sumber: tribunnews.com

Ayla: The Daughter of War, sebuah kisah nyata yang dimulai dari pertemuan, perjuangan, perpisahan, hingga pertemuan kembali Sersan Suleyman dan Ayla, gadis kecil yang ditakdirkan berjumpa dengan dirinya ketika berada di medan perang...

Film yang diambil berdasarkan kisah nyata, memiliki alur yang mampu menyentuh hati para penikmatnya. 

Setiap alur yang disajikan, secara jelas menggambarkan suatu kejadian yang pernah terjadi sebelumnya di dunia ini, tanpa adanya rekayasa. 

Sebagian besar, sebuah film maupun drama yang diambil berdasarkan kisah nyata memiliki nilai sejarah yang tinggi, di mana dunia telah menjadi saksi dari kejadian tersebut. 

Salah satu kisah nyata yang menyentuh kalbu, serta mampu membawa penikmatnya hanyut di dalam cerita yang disajikan, telah dikemas dalam sebuah film berjudul Ayla: The Daughter of War. 

Film Turki yang satu ini berkaitan dengan cerita yang terjadi di masa generasi baby boomers, di mana perang masih bergejolak pada tahun 1950-an. 

Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: channel YouTube Noona Secretary)
Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: channel YouTube Noona Secretary)

Ayla: The Daughter of War yang disutradarai oleh Can Ulkay ini ditayangkan perdana pada tanggal 27 Oktober 2017 (Turki) silam. 

Film yang ditulis oleh Yigit Guralp ini dibintangi oleh Smail Hacoglu yang berperan sebagai Sersan muda Suleyman dan Etin Tekindor yang berperan sebagai Sersan Suleyman (tua). 

Selanjutnya, ada Lee Kyung-jin yang berperan sebagai Ayla dewasa, Kim Seol yang berperan sebagai Ayla kecil, Ali Atay yang berperan sebagai Ali, serta Damla Sonmez yeng berperan sebagai Nuran. 

Film yang diproduksi oleh Caglar Ercan, Christopher HK Lee, Evrim Sanal, Ayse Ilker Turgut, dan Mustafa Uslu ini, menceritakan tentang pertemuan yang terjadi di antara seorang sersan dan gadis kecil yang selamat dari medan perang. 

Kisah pertemuan di antara keduanya, hingga kisah perpisahan di antara keduanya, begitu mengharukan. 

Detik demi detik yang disajikan dalam film yang satu ini banyak sekali mengandung bawang, setiap kejadian, setiap pertemuan, mampu menunjukkan kasih sayang yang begitu tulus berasal dari hati terdalam.

Cuplikan film Ayla: The Daughter of war (sumber: minews.id)
Cuplikan film Ayla: The Daughter of war (sumber: minews.id)

Sinopsis

Turki, merupakan sebuah negara yang berada di kawasan Eurasia, pada saat itu, negara ini menunggaskan salah satu sersannya yang bernama Suleyman Dilbirligi, untuk membantu peperangan yang terjadi di Negeri Ginseng, Korea Selatan pada tahun 1950-an. 

Bersama dengan teman baiknya Ali, Suleyman pergi meninggalkan Turki dengan menggunakan kapal laut demi tugas yang telah diembannya. 

Sebelum Suleyman pergi, dirinya sempat menemui kekasih hatinya Nuran, Suleyman berjanji akan menikahi Nuran ketika tugasnya di Korea Selatan telah terselesaikan. 

Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: psfilmfest.org)
Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: psfilmfest.org)

Keberangkatan Suleyman pada awalnya tidak diikhlaskan oleh sang kekasih, Nuran sangat takut dengan keadaan Suleyman apabila memutuskan untuk pergi. 

Namun Suleyman berjanji akan kembali dan akan selalu memberikan kabar kepada Nuran lewat sebuah rangkaian kata di secarik kertas (surat). 

Setelah lama berlayar ditengah laut lepas yang luas, akhirnya pasukan tentara Turki sampai di negara tujuan, yakni Korea Selatan. 

Ketika sampai di lokasi tujuan yang menjadi pusat peperangan, Suleyman, Ali, dan pasukan tentara Turki lainnya mengira bahwa perang telah selesai. 

Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: myliaison.tv)
Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: myliaison.tv)

Keadaan yang porak-poranda menandakan perang telah usai (menurut mereka), namun siapa sangka, tembakan peluru terdengar, suara hentakan keras mulai bergentayangan, perang baru saja kembali dimulai. 

Dengan sigap, para pasukan tentara mulai mengeluarkan senjata untuk melawan musuh yang datang secara tiba-tiba. 

Tidak ada yang bisa menduga, dibalik perang yang terjadi, ditengah hutan yang begitu gelap menyelimuti bumi, pasukan tentara Turki menemukan seorang gadis kecil yang memegang erat tangan ibunya yang telah tewas di medan perang. 

Rintihan suara kecilnya menangis, seakan-akan takut dengan kejadian yang disaksikannya di depan mata, semua orang tewas akibat perang, hanya dirinya sendirilah yang duduk terdiam ditengah hutan. 

Suleyman yang menyaksikan kemalangan dari gadis kecil tersebut langsung mengulurkan tangannya, dan mengisyaratkan bahwa semuanya baik-baik saja. 

Karena menemukan gadis kecil ini di bawah sinar bulan yang terang, Suleyman memberikannya nama Ayla. 

Gadis kecil ini pun menemani hari-hari Suleyman selama melaksanakan tugasnya di Korea. 

Lebih dari satu tahun berlalu Suleyman melaksanakan tugasnya, kini, waktunya untuk pulang kembali ke Turki telah tiba. 

Suleyman tidak kuasa meninggalkan Ayla sendiri di negara tersebut. Berbagai macam cara dilakukannya agar Ayla mampu dibawanya hingga ke Turki, namun ternyata, hal tersebut gagal dilakukannya. 

Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: turkinesia.net)
Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: turkinesia.net)

Perpisahan di antara keduanya menitihkan air mata. Suleyman kembali ke Turki dan Alya tetap tinggal di Korea. Suleyman berjanji dengan gadis kecil tersebut bahwa dirinya akan kembali.

Setelah sampai di Turki, dengan kumis lebat yang menghiasi wajah Suleyman, niatnya bulat ingin segera menikah dengan Nuran.

Namun takdir berkata lain, selama Suleyman bertugas di Korea Selatan, ternyata Nuran telah menikah, Suleyman pun kecewa.

Hingga akhirnya, Suleyman memutuskan untuk menerima wanita pilihan dari orang tuanya (Nimet).

Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: kupasfilm21.blogspot.com)
Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (sumber: kupasfilm21.blogspot.com)

Selama itu pula Suleyman dan istrinya melakukan berbagai macam cara untuk bertemu kembali dengan Ayla, gadis kecil yang ditemukannya ketika perang berkecamuk pada masa itu. 

Setelah lama mencari dengan meminta bantuan kesana dan kemari, selang 60 tahun berlalu, akhirnya Suleyman ditemani dengan sang istri terbang ke Korea Selatan, dan berhasil bertemu kembali dengan Ayla.

Pertemuan yang penuh haru terjadi di antara keduanya. Janji Suleyman untuk bertemu kembali dengan Ayla telah terpenuhi. Keduanya tidak mampu menahan tangis bahagia setelah sekian lama tidak bisa berjumpa. 

Film yang ditayangkan selama 124 menit ini memang menguras air mata, kisah hidup yang dijalani oleh Suleyman dan Nimet hingga bertemu kembali dengan Ayla memang penuh dengan warna. 

Dan, pada tahun 2017 lalu Suleyman telah berpulang. Beberapa jam kemudian dan di hari yang sama, istrinya Nimet menyusul pula berpulang. 

Kepergiaan Suleyman dan istrinya Nimet berada di tahun yang sama dengan penanyangan film Ayla: The Daughter of War (2017). 

Film yang terpilih sebagai perwakilan Turki untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-90 ini begitu banyak melukiskan pesan berharga yang ada di setiap alurnya, seperti:

Foto Suleyman dan Ayla asli (kiri), Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (kanan) | sumber: tribunnews.com
Foto Suleyman dan Ayla asli (kiri), Cuplikan film Ayla: The Daughter of War (kanan) | sumber: tribunnews.com

Pertama, kasih sayang yang tulus tidak akan pernah memudar apalagi menghilang meskipun tergerus zaman. 

Kisah pertemuan, perpisahan, hingga pertemuan kembali Sersan Suleyman dan Ayla telah menjadi saksi yang nyata akan kasih sayang yang begitu indah.

Kedua, kisah cinta sejati akan hadir di antara dua insan yang berjuang bersama untuk menciptakannya. 

Seperti kisah cinta yang dialami oleh Suleyman dan Nimet, keduanya bertemu melalui perjodohan, namun cinta yang begitu indah mampu hadir di antara keduanya. 

Wanita pilihan dari orang tuanya mampu menemaninya hingga tua (menua bersama). Kesempurnaan cinta hadir di antara keduanya (Suleyman dan Nimet).

Kisah cinta yang dijalani penuh dengan kasih sayang. Cinta sejati terukir dengan begitu sempurna di antara Suleyman dan Nimet.

Thanks for reading

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun