Memang tidak hanya media sosial saja, namun ini merupakan perantara (paling) mudah untuk mengetahui sejarah hidup objek sasaran yang dituju, seperti yang dilakukan oleh Bella pada ilustrasi di atas.Â
Di mana sejarah postingan akan kegiatan Angga ketika menjadi Presiden Mahasiswa (Presma) pun bisa diketahui dengan jelas oleh Bella, meskipun itu merupakan postingan lampau.
Kedua, mendapatkan informasi tentangnya
Di era digital seperti sekarang ini, sebagian besar penduduk planet ini dengan sukarelanya membagikan berbagai macam aktivitas hidupnya pada suatu media sosial.Â
Secara tidak langsung, informasi dirinya terbuka sedikit demi sedikit di dalam media sosial tersebut.Â
Hal inilah yang semakin memperlancar dan mempermudah segala macam kegiatan menelusuri informasi seseorang melalui dunia maya lebih cepat di dapatkan.Â
Tidak jarang, ketika seseorang telah mengetahui informasi gebetannya melalui perantara media, dirinya akan mulai memiliki pertimbangan lebih, apakah akan lanjut berkencan dengannya atau justru malah sebaliknya.
Karena sebagian besar orang yang tidak tertarik dengan informasi gebetannya di media sosial, akan mulai menarik dirinya sendiri dari gebetannya tersebut dan mulai memberikan jarak dengan orang yang bersangkutan.Â
Maka dari itu, pastikan semua informasi yang kita miliki pada akun media sosial adalah akurat, bukan sekadar pencitraan belaka, karena sebagian besar orang akan menjadi stalker dan menilai secara diam-diam melalui perantara media sosial.
Sangat wajar bila sebagian besar orang akan mencari tahu terlebih dahulu informasi tentang gebetannya sebelum memutuskan untuk berkencan. Mau lanjut ataupun tidak itu merupakan hak masing-masing individu.Â
"It's natural to want to find out more about someone you might get into a long-term relationship with, but there's such a thing as taking your online stalking a little too far. It's called freeclimbing" ---Emma Mills