Memasak, satu kata yang mengingatkan kita pada kalimat "mengolah makanan mentah menjadi makanan matang", hingga akhirnya sukses menghasilkan berbagai macam hidangan
Ketika mendengar kata "skill", kita pasti akan langsung tertuju pada kata yang berkaitan dengan "keterampilan". Begitu banyak keterampilan yang dimiliki oleh seseorang.
Namun nyatanya, keterampilan ini harus terus-menerus diasah, biar semakin cetar membahana. Salah satu skill yang sangat ingin saya kuasai dengan semaksimal mungkin adalah memasak.Â
Saya sangat senang dengan namanya mengolah makanan, meskipun saya sendiri belum bisa dikatakan handal.Â
Meskipun demikian, saya selalu berusaha untuk bisa menjadi pakarnya. Hhmm.. gaya-gayaan banget ini mah hihihi..
Ada perasaan bangga ketika mampu menyajikan makanan hasil olahan sendiri. Terlebih lagi bila mendapatkan pujian, apalagi bila pujian tersebut dari kedua orangtua tercinta. Seketika itu, langsung berasa menjadi chef yang handal.Â
Ayah dan ibu memang selalu menjadi motivasi terbesar, respon positif yang diberikan juga semakin menambah semangat.Â
Di bulan puasa seperti ini, saya selalu menyempatkan untuk terus menambah skill memasak. Kegiatan ini selalu di bantu oleh ibu, dengan tujuan agar semakin piawai dalam hal memasak.
Tidak hanya di bulan puasa saja, di bulan-bulan lain pun demikian, akan tetapi, terasa begitu menyenangkan ketika bisa melakukannya di bulan puasa.
Dengan menyantap hidangan hasil olahan kita sendiri ketika berbuka dan dinikmati secara bersama-sama dengan keluarga. Disaat itulah, penilaian akan diterima.Â