Tidak jarang, semakin kita memaksakan diri untuk terlihat waw di hadapan orang lain, semakin overthinking lah diri, apabila kita sebelumnya telah mengklaim, dan membayangkan hasil yang sempurna. Namun tidak dengan faktanya, dan hal inilah yang mampu menciptakan overthinking.Â
Maka dari itu, jangan terlalu memaksakan diri. Lakukanlah segala sesuatu dengan sebaik mungkin, dan dengan semaksimal mungkin yang bisa kita ciptakan.
Keempat, selalu bersyukur
Tiada lain dan tiada bukan, kalimat yang harus dipegang teguh dengan sebaik mungkin adalah dengan selalu bersyukur, dengan bersyukur nyatanya kita bisa terhindar dari overthinking. Emangnya bisa? Tentu saja bisa.
Fokusnya tetap menyangkut di dunia pekerjaan, misalnya, ketika menyaksikan rekan kerja yang mampu mencapai jenjang karir yang diinginkannya, sedangkan kita merasa "kok belum bisa seperti dia", karena telah mengklaim diri dengan berbagai macam kekurangan.Â
Semakin terhanyut di dalamnya, maka overthinking akan semakin menjadi-jadi. Daripada kebanyakan berfikir demikian, ada baiknya, tanamkanlah di dalam diri untuk selalu bersyukur.
Niscaya kita akan selalu beruntung, karena selalu menjalani hidup tanpa adanya bayangan akan pertanyaan "kenapa dan kenapa dengan hidup".Â
Dengan bersyukur, ketika menyaksikan kesuksesaan yang diraih oleh rekan kerja, nyatanya semua itu mampu menjadi motivisi bagi diri kita sendiri untuk melakukan hal yang sama, dan itu sangat baik bila dilakukan.
Demikianlah pembahasan saya pada hari ini. Saya mohon maaf apabila ada salah kata di dalam penulisan artikel ini.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H