Kedua, selalu berpikir positif
Di dalam dunia pekerjaan, tentunya kita akan dihadapkan oleh berbagai macam kewajiban yang memang telah kita emban, dan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin.Â
Tidak jarang, terkadang ada saja yang merasa terbebani dengan pekerjaan yang dilakukannya, dan mulai menciptakan overthinking.
Karena selalu merasa pekerjaannya terlihat begitu banyak. Stop berpikir demikian, kita sendiri harus mampu berpikir ke arah positif, bukan sebaliknya.Â
Melalui berpikir positif, kita akan menemukan berbagai macam poin yang mampu mensugesti diri kita sendiri, bahwa apa yang kita lakukan memang sangat berharga.
Misalnya, sebagai pekerja, tentunya kita harus memahami dari awal bahwa apa yang kita lakukan tidak serta merta hanya bekerja saja.
Akan ada manfaat di dalamnya, melalui bekerja, kita akan memperoleh banyak ilmu pengetahuan terkait dunia pekerjaan, bertemu dengan banyak relasi, hingga ikut serta menjalin komunikasi dengan vendor perusahaan.Â
Ketiga, jangan memaksakan diri
Pada dasarnya, memaksakan kehendak untuk selalu tampil sempurna di mata orang lain memang tidaklah baik, karena semua itu bagaikan percuma, di mata kita sempurna, namun belum tentu sempurna bila di mata orang lain.Â
Ingat, berusaha melakukan pekerjaan dengan "semaksimal mungkin", itu sangat berbeda dengan melakukan pekerjaan dengan "sesempurna mungkin".Â
Sederhananya begini, maksimal itu masih ada patokan batasnya, misalnya, maksimal umur 27 tahun untuk pendaftaran pada bagian akuntansi di perusahaan z.Â
Sedangkan sempurna, bisa dikatakan tidak ada cacat di dalam hal tersebut, alias tidak adanya kurang satupun. Mustahil? Tentu saja, di dunia ini tidak ada yang namanya sempurna.Â
Setiap manusia tentunya memiliki batas kemampuannya masing-masing. Begitu pula di dunia pekerjaan. Sebagai seorang pekerja kita memang harus melakukan pekerjaan yang kita tekuni dengan semaksimal mungkin, dengan sebaik mungkin, dan itu sangat harus kita lakukan.Â