Catch and release, dua kata yang sederhana, namun makna yang terkandung di dalamnya tidaklah sesederhana itu
Menjalin cinta di era digital seperti sekarang ini sangatlah menyenangkan, terlebih lagi dengan alat komunikasi yang sudah terbilang canggih.Â
Mau mendengar suara pasangan, sangat mudah, tinggal telepon saja dan bila ingin melihat raut wajahnya karena telah menelan rasa rindu, tinggal video call saja. Sangat praktis sekali, bukan.Â
Tidak ada alasan klasik lagi bahwa menjalin komunikasi di era digital seperti sekarang ini sangatlah sulit. Semuanya serba mudah bila memang diprioritaskan.
Terlebih lagi bila kalian ingin menjalankan suatu pendekatan dengan seseorang. Trik yang harus dijalankan selain dari bertemu adalah dengan terus berkomunikasi. Komunikasi merupakan aspek utama yang harus selalu hadir.
Melalui handphone kalian dengan mudahnya berkomunikasi, bahkan alat yang bisa digenggam dengan menggunakan tangan ini bisa menjadi daya dukung di dalam tahap perkenalan.Â
Tidak jarang, ketika belum bisa bertemu secara langsung semuanya bisa dilakukan melalui telepon. Bahkan, ketika memutuskan untuk bertemu pun diadakan perjanjian melalui alat bantu yang satu ini.Â
Namun apa jadinya, ketika janji telah dibuat, ketika janji telah disepakati bersama untuk saling bertemu malah terbatalkan karena salah satu pihak yang tidak menepati janjinya. Perilaku seperti ini dikenal dengan istilah catch and release.
Dilansir dari cosmpolitan.com bahwa catch and release merupakan tindakan yang dilakukan ketika seseorang mengerahkan semua upaya untuk mengejar kalian sampai mereka menangkap kalian.
Akan tetapi, begitu kalian akhirnya menyetujui suatu kencan, mereka malah kehilangan minat dan memutuskan untuk memilih target baru.