Workaholic, (mungkin) menyerang sebagian besar penduduk di muka bumi yang sudah tergila-gila dengan pekerjaannya
Setiap makhluk hidup di muka bumi ini, tentunya membutuhkan yang namanya pekerjaan untuk kelangsungan hidupnya.
Tentu saja hal ini harus dan harus dilakukan. Suatu perekonomian yang baik tentunya didukung melalui suatu pekerjaan, bukan.
Terlebih lagi bila pekerjaan yang kita tekuni sekarang ini merupakan pekerjaan yang telah diidamkan selama berada dibangku persekolahan hingga bangku perkuliahan.
Saat pekerjaan yang diimpikan mampu terwujud dengan nyata, tidak bisa dipungkiri lagi, apapun yang dikerjakan terasa begitu menyenangkan. Secara tidak langsung, kita sangat ikhlas melakukan pekerjaan tersebut.
Namun ternyata, dibalik ketekunan para pekerja, ada salah satu istilah yang berkaitan dengan seseorang yang sangat-sangat terobsesi dengan pekerjaannya.
Hingga akhirnya lupa, bila di dunia ini tidak hanya digunakan untuk bekerja saja. Dengan kata lain, dirinya telah kecanduan untuk terus menerus bekerja dan bekerja. Perilaku seperti ini dikenal dengan istilah workaholic atau gila kerja.Â
Dilansir dari American Psychological Association bahwa istilah gila kerja diciptakan pada tahun 1971 oleh menteri dan psikolog Wayne Oates, yang menggambarkan kecanduan kerja sebagai "paksaan atau kebutuhan tak terkendali untuk bekerja tanpa henti" (Oates, 1971).
Seseorang yang telah berperan sebagai workaholic tentunya memiliki tanda-tanda seperti: