Spun Pile, berbentuk seperti pensil dengan ukuran yang sangat besar serta mampu menjadi tiang fondasi yang kuat
Pensil, suatu alat tulis yang tetap digunakan hingga sekarang dengan ukuran kecil dan mampu digenggam dengan menggunakan jari jemari tangan.Â
Alat tulis yang sering kita jumpai ini ternyata memiliki bentuk yang sama dengan salah satu tiang fondasi.
Tiang fondasi ini paling mudah kita jumpai pada salah satu struktur jembatan yang digunakan untuk menyeberangi suatu sungai ataupun suatu laut.
Sulit bagi kita apabila ingin melihat tiang fondasi penopang suatu jembatan, terlebih lagi bila kita sedang berada di atas jembatan tersebut.
Cara yang paling mudah untuk melihat tiang fondasi jenis ini pada saat kita berada di jalan tol, suatu jalan yang bisa mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain.
Begitu banyak aksesoris yang menghiasi jalan tol ini seperti marka jalan, lampu penerangan, guardrail, rambu-rambu penunjuk arah, hingga barrier.
Pada umumnya, aksesoris yang berada di jalan tol tidak jauh berbeda dengan aksesoris yang berada di jalan raya, namun tetap akan ada komponen pembedanya.
Di Indonesia sendiri jalan tol sudah begitu banyak tersebar.
Di pulau Sumatera sudah terdapat Jalan Tol Ruas Terbagi Besar-Pematang Panggang Kayu Agung. Di Pulau Jawa juga terdapat Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).
Hingga di pulau Kalimantan juga terdapat Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), dan ini hanya sebagian kecil dari total keseluruhan jalan tol yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di sepanjang jalan tol ini biasanya kita akan menjumpai Overpass, yang merupakan suatu bangunan struktur penghubung jalan lokal yang terpotong oleh jalan tol.
Biasanya, di sepanjang jalan tol kita bisa menemukan lebih dari satu overpass. Memang tidak hanya overpass saja yang menggunakan tiang ini sebagai fondasinya.
Overpass yang berada di jalan tol hanya sebagai contoh bagi kita untuk melihat secara jelas bentuk sebuah fondasi, yang merupakan suatu konstruksi paling penting pada suatu bangunan dan berfungsi sebagai penahan seluruh beban yang berada di atasnya.
Sebuah fondasi yang kuat tentunya akan membuat suatu bangunan menjadi lebih kokoh untuk berdiri, bahkan lebih tahan lama.
Bisa dilihat pada gambar di atas. Bagian yang lurus ke atas penopang overpass tersebut merupakan Spun Pile, atau yang lebih dikenal dengan sebutan tiang pancang yang berbentuk bulat dengan rongga di dalamnya.
(Catatan: bisa di zoom apabila gambar ilustrasi di atas terlihat lebih kecil, atau bisa juga lanjut baca artikel ini, karena akan ada penampakan spun pile dengan lebih jelas)
Berdasarkan materialnya, tiang pancang ini terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
Pertama, tiang pancang kayu
Jenis tiang pancang ini biasanya paling banyak digunakan sebagai penyangga suatu rumah, seperti rumah panggung misalnya.Â
Kedua, tiang pancang baja
Biasanya jenis tiang pancang yang sering digunakan merupakan tiang pancang pipa. Ada juga tiang pancang pipa yang berbentuk persegi panjang, dan ini tentunya akan digunakan pada konstruksi tertentu.
Ketiga, tiang pancang beton
Tentunya jenis tiang pancang ini bermaterikan beton. Tiang pancang beton biasanya berbentuk bulat ataupun silinder, dan berbentuk persegi ataupun persegi panjang.
Pada artikel ini kita akan fokus pada tiang pancang bulat (tiang pancang beton), atau yang lebih dikenal dengan prestressed spun pile.
Tiang pancang ini paling sering digunakan sebagai tiang fondasi atau paku bumi, dan ini merupakan salah satu konstruksi dari overpass yang berada pada posisi bagian bawah dan langsung berhubungan dengan tanah.
Spun pile sendiri memiliki ukuran yang cukup beragam, dan penggunaannya juga disesuaikan dengan kebutuhan daya dukung suatu bangunan di atasnya. Penggunannya juga dilakukan berdasarkan perhitungan yang tepat serta akurat.
Jauh sebelum digunakan untuk fondasi pada suatu overpass jalan tol, tiang pancang ini sudah lebih dahulu berkembang.
Dilansir dari megaconbeton.com bahwa pada tahun 1740, Christoffer Polhem setelah menemukan peralatan pile Driving yang mana menyerupai mekanisme pile Driving saat ini.Â
Tiang baja telah digunakan selama tahun 1800 dan tiang beton telah digunakan sejak tahun 1900. Revolusi industri ternyata membawa dampak perubahan yang penting bagi sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel.
Bisa dilihat pada gambar di atas. Bila kita perhatikan secara seksama, terlihat sangat jelas sebuah spun pile pada bangunan tersebut.
(catatan: perhatikan bagian tiang bulat panjang yang begitu banyak berjajar menopang suatu bangunan pada gambar di atas, itu adalah penampakan dari spun pile yang ada di suatu jalan tol)
Namun pada bagian lead artikel ini saya menjelaskan bila spun pile memiliki bentuk seperti pensil.
Spun pile memang memiliki bentuk yang hampir mirip seperti pensil. Namun dengan ukuran yang sangat besar, bahkan berkali-kali lipat besarnya dari ukuran tubuh manusia.
Dalam artian, pensil yang belum di serut (pensil yang masih baru) dan pensil yang telah di serut. Sudah terbayangkan bagaimana bentuk dari kedua pensil ini? Begitulah kurang lebih bentuk dari spun pile tersebut.
Objek pensil digunakan agar kita lebih mudah membayangkan serta mengingat bentuk spun pile yang sesungguhnya. Memiliki bentuk yang hampir sama seperti pensil, namun dengan fungsi yang sangat berbeda. Bisa dilihat pada gambar di atas.
Akan tetapi, bila diperhatikan secara seksama, bentuk spun pile ini malah lebih mirip seperti rudal. Tapi ini hanyalah tiang pancang yang akan menembus ke tanah, bukan yang akan meluncur ke udara.
Pernahkah terbayang di benak kalian, kenapa spun pile yang memiliki ukuran yang sangat besar ini bisa terpasang masuk ke dalam tanah dengan begitu kokoh? Padahal ukuran dari spun pile ini sangat besar.
Membayangkan cara mengangkatnya saja dengan menggunakan tangan sudah pasti tidak akan mungkin bisa dilakukan, apalagi ini.
Proses pemancangan suatu spun pile tidak bisa hanya dilakukan dengan menggali tanah lalu menanamnya. Ini bukan lah proses penanaman suatu bunga di dalam pot, yang apabila telah selesai lalu di kasih pupuk. Jelas ini sangat berbeda.
Untuk proses pemancangan spun pile ini tentunya akan menggunakan beberapa alat. Salah satunya ialah dengan menggunakan Diesel Hammer, yang digunakan untuk memancang ataupun memukul tiang pancang ke dalam tanah. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Saat proses pelaksanaan pemancangan ini sedang berlangsung, biasanya akan menimbulkan suara keras bahkan getaran di sekitar area kerja tersebut.
Selain Diesel Hammer yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses pemancangan ini, masih ada Drop Hammer, Hydraulic Hammer hingga Vibratory Pile Driver. Beda alat yang digunakan tentunya akan beda pula tujuannya.
Demikianlah cerita saya pada hari ini tentang spun pile. Saya mohon maaf apabila ada salah kata di dalam setiap penulisan artikel ini.Â
Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H