Berbagi kebahagiaan tidak hanya bisa kita lakukan kepada manusia saja. Kita tetap mampu menciptakan kebahagiaan kepada seekor kucing kecil
Hewan kecil berbulu. Tidak ada yang tidak mengenal jati dirinya sebagai kucing. Warna-warni bulu yang menghiasi tubuh kecilnya bagaikan helaian rambut yang indah.
Kehadiran mereka di dunia ini begitu berarti. Tanpa seekor kucing kecil tidak akan hadir yang namanya ailurophile (istilah bagi para pecinta kucing). Hewan mamalia karnivora ini sangat mudah kita jumpai.
Di jalan, di sekitar komplek perumahan, di pasar, dan di berbagai tempat di sudut kota. Populasi dari seekor kucing memang sudah tersebar di seluruh dunia. Seekor kucing yang berjuang di alam liar memang memiliki cerita hidup yang berbeda dengan seekor kucing rumahan.
Di alam liar, seekor kucing dengan sekuat tenaga mempertahankan hidupnya untuk bisa terus mendapatkan makan. Sekecil apapun makanan yang diperolehnya, itulah kebahagiaan sempurna yang dimilikinya.
Ada perasaan iba sesaat melihat hewan kecil berbulu ini duduk terdiam, menyaksikan kerasnya hidup di alam liar. Berbagai macam cuaca harus dilaluinya dengan sekuat tenaga.Â
Terlebih lagi dengan kitten yang telah terpisah dengan induknya. Butuh perjuangan hebat yang harus dilaluinya untuk tetap tumbuh menjadi kucing dewasa.
Hal ini terlihat jelas di mata saya. Kehadiran seekor kucing kecil yang selalu memanggil setiap orang yang singgah di depan matanya. Tidak lain dan tidak bukan, dirinya butuh makan untuk mengganjal perutnya yang lapar.
Pertama kali berjumpa dengan kucing kecil ini, ketika saya sedang berada di perkarangan rumah. Kucing betina tersebut singgah serta duduk di depan pagar rumah.
Kucing kecil ini hanya duduk terdiam, dan sesekali mengeluarkan suaranya. Mengisyaratkan bahwa ada dirinya disana. Saat saya menghampiri hewan kecil ini, suara yang dikeluarkannya semakin keras. Ini menandakan kalau dirinya ingin makan.