Sehingga tidak mengherankan, bila kucing Tama mampu menarik minat para ailurophile untuk berkunjung, dan bertemu dengannya di Stasiun Kishi.
Konstribusi kucing Tama yang luar biasa dianggap sangat berjasa bagi perusahaan kereta listrik di Jepang. Sebelum kucing kecil ini diangkat sebagai kepala stasiun, pengguna jasa Stasiun Kishi hanya berkisar 700 orang dalam seharinya.
Akan tetapi, semua berubah setelah kucing Tama dilantik, dan diangkat sebagai kepala stasiun pada tahun 2007. Dimana jumlah pengguna jasa stasiun ini meningkat sebanyak 17 persen.
Hal ini telah dibuktikan dari penelitian Katsuhiro Miyamoto, oleh dosen pascasarjana ekonomi Universitas Kansai, dan hasilnya sangat mengejutkan.
Setelah kucing Tama diangkat sebagai kepala stasiun, Prefektur Wakayama memperoleh nilai ekonomi sebesar 1,1 miliar yen atau sekitar Rp 149 miliar karena peningkatan penjalanan ke Jalur Kishigawa.Â
Namun sayang seribu sayang. Kucing Tama pembawa keberuntungan ini telah meninggal pada tanggal 22 Juni 2015 lalu, dalam usia 16 tahun atau 80 tahun usia manusia.
Cara menghitung usia seekor kucing bisa dilihat pada artikel Kucing Gli.
Kepergian Tama Ekicho memberikan duka yang mendalam bagi semua orang yang menyayanginya. Termasuk Gubernur Wakayama, Yoshinobu Nisaka.
Gubernur ini juga sempat mengucapkan duka citanya atas kepergian kucing Tama sebagai Kepala Stasiun Kishi.
Tama telah memenangkan hati banyak orang di dalam, dan di luar negeri sebagai seorang bintang dalam pariwisata. Seiring berita kehilangan dia, saya menyatakan duka cita sedalam-dalamnya