Mohon tunggu...
Desi Wastuti
Desi Wastuti Mohon Tunggu... Seniman - IG : @mama_desi | FB : Desi Mamaci | YouTube : Diary Channel (DCT)

Menulis dan membaca untuk berinteraksi dengan dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

27 Mei 2021   23:03 Diperbarui: 27 Mei 2021   23:18 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo semua...tentunya teman-teman sudah sering mendengar kata pertumbuhan anak dan perkembangan anak ya... Di sini baik dari kalangan Ayah Bunda maupun kalangan remaja juga setidaknya harus mengetahui apa itu pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena hal tersebut merupakan faktor penting dalam sejarah kehidupan manusia, dan juga salah satu ilmu yang Tuhan berikan untuk dipelajari oleh kita semua.

Semua makhluk hidup di dunia ini akan mengalami pertumbuhan, namun belum tentu mengalami perkembangan. Sebagai contoh tanaman dari biji yang ditanam pada tanah setelah beberapa hari disiram maka akan muncul tunasnya. Semakin lama semakin bertambah ukurannya, namun ia tak kan dapat bergerak atau berpindah tempat. Berbeda dengan manusia, ia semakin lama semakin bertambah besar dan mampu berkembang kemampuannya, mampu menggerakkan badannya, serta mampu berfikir.

Dalam hal ini yang akan kami bahas adalah mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak (manusia). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pertumbuhan berasal dari kata tumbuh yaitu timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna. Jadi pertumbuhan anak adalah bertambahnya ukuran fisik atau perubahan bentuk dan bertambahnya berat / masa tubuh seiring dengan bertambahnya usia.

Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah pengaruh dari gen (keturunan), sel dan kromosom manusia. Sedangkan faktor eksternal yaitu pengaruh dari pola hidup dan asupan gizi yang diterima oleh tubuh. Kedua faktor tersebut sangat berperan penting bagi pertumbuhan anak.

Oleh sebab itu stimulasi pertumbuhan anak sangat penting dilakukan jauh sebelum anak itu menjadi janin. Yaitu kondisi kesehatan fisik yang baik pada kedua orang tuanya (sebelum mengandung). Pola hidup yang sehat adalah kunci utamanya, yaitu dengan mengkonsumsi makanan sehat, berolah raga, menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, serta istirahat yang cukup.

Lain halnya dengan pertumbuhan, menurut Zulkifli dalam bukunya Psikologi Perkembangan yang diterbitkan pada tahun 2003 oleh PT Remaja Rosdakarya Bandung, perkembangan anak memiliki makna perubahan secara kualitatif pada ranah jasmani dan rohani manusia menuju ke arah yang lebih baik atau sempurna. Perkembangan ini tidak bisa dihitung secara kuantitatif atau dengan nilai angka seperti pertumbuhan fisik yang bisa diukur berat dan besarannya. Namun perkembangan dapat diukur secara kualitatif (deskriptif).

Pada lingkup Pendidikan Anak Usia Dini, perkembangan anak dikelompokkan dalam enam aspek perkembangan, yaitu aspek :

  • Nilai Agama dan Moral, yaitu perkembangan kemampuan anak dalam hal kemampuan spiritual dan sikap perilaku terhadap aturan / norma yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Misalnya mampu melaksanakan ibadah, bersopan santun, taat aturan, dan sebagainya.
  • Fisik Motorik, yaitu perkembangan kemampuan fisik dalam melakukan gerak / aktifitas yang menggunakan otot tubuh. Baik pada motorik kasar (aktivitas otot besar) maupun pada motorik halus (aktivitas motorik kecil). Misalnya mampu menggelengkan kepala, berjalan, berlari, menangkap bola, meremas, mengayunkan lengan, dan sebagainya.
  • Kognitif, yaitu perkembangan kemampuan otak dalam proses berfikir, mengenal sesuatu, mengingat, dan menyelesaikan masalah. Misalnya kemampuan dalam mengenal benda-benda di sekitar, mengenal angka, mengurutkan, mengelompokkan bentuk, dan sebagainya.
  • Bahasa, yaitu perkembangan secara verbal dan non verbal melalui percakapan, mimik muka, dan gestur tubuh. Misalnya mampu bercakap-cakap / bercerita, bertanya, menjawab pertanyaan, mengenal keaksaraan, dan sebagainya.
  • Sosial Emosional, yaitu perkembangan kemempuan perilaku sosial dan kemampuan mengelola emosi atau respon terhadap rangsangan yang berhubungan dengan kejiwaan. Misalnya mudah bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan / teman, mampu berekspresi senang / bahagia, ekspresi sedih, malu, takut, tertekan, dan sebagainya.
  • Seni, yaitu perkembangan kemampuan dalam mengenal dan mengekspresikan hal yang berhubungan dengan estetika dan keterampilan tangan. Misalnya dalam kemampuan menggambar, bernyanyi, membuat hasil karya, dan sebagainya. 

Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu lingkungan keluarga dimana anak mendapat pengasuhan dari orang tuanya, dan faktor eksternal yaitu lingkungan luar rumah, dimana anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya yang lebih luas.

Itulah tadi pengertian tentang pertumbuhan dan perkembangan anak menurut "Belajar Bareng". Anak merupakan amanah dari Tuhan yang sangat berharga, maka berikanlah ia stimulasi terbaik sejak dini agar mampu bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun