Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Pendidikan Bagi Penyandang Cacat

20 November 2015   11:03 Diperbarui: 20 November 2015   12:26 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada hakekatnya, kita semua manusia adalah sama. Begitu pula dengan orang yang memepunyai fisik tidak sempurna atau cacat. Mereka memang tidak mempunyai fisik sempurna seperti kita, tapi mereka mempunyai segudang prestasi yang mungkin belum tentu kita dapat menyamainya. Cacat juga adalah manusia bedahnya saja mereka hanya ada kekurangan pada fisik tubuh mereka saja. Meraka juga adalah manusia yang ingin berekspresi dan ingin hidup bahagia dan bermain-main dengan teman sebayanya, bahkan bukan cuman itu pula, tetapi mereka ingin bersaing di dunia pendidikan juga. Kita adalah sama-sama manuasia dan sama-sama sempurna sama-sama juga ciptaan Allah Ynag Maha Kuasa, hanya bedahnya saja pada kekurangan fisik kita. Dan apakah salah pendidikan bagi penyandang cacat ? tentu juga tidakkan ?

Banyak diantara kita yang mengaku sebagai manusia yang paling sempurnah dimuka bumi ini, tetapi letak kesempurnaa kita itu dimana, bila kita mengaku manusia yang paling sempurna apakah seorang penyandang cacat tidak sempurna ? tentu saja tidak, jusrtu merekalah manusia yang paling sempurna di sisi Allah SWT, hanya saja kita sebagai manusi yang memandang mereka tidak sempurna karena dengan kekurangan fisik yang ada pada mereka

Jika dilihat dari pendekatan Hak Asasi Manusia (HAM)

Ada kebutuhan yang sangat penting untuk membantu pemerintah mengembangkan, mengimplementasikan, dan menegakkan kebijakan nasional mengenai kecacatan dan Pendidikan Inklusif. Sementara persoalan yang terkait dengan kecacatan didasarkan pada hak asasi manusia cocok dengan apa yang disebut dengan perkembangan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Pengetahuan dan kesadaran akan persoalan kecacatan perlu ditingkatkan. Penting bagi orang untuk melihat potensi perubahan dari sudut pandang HAM dan ekonomi. Pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan kapasitas dan mendidik Organisasi Penyandang Cacat dan kelompok-kelompok induknya demi meningkatkan kesadaran masyarakat umum dan pendidikan pada tingkat lokal. Solusi praktis harus dikembangkan yang memberikan contoh bersama cara-cara baru untuk berkomunikasi di antara mereka yang bekerja untuk mendidik anak-anak penyandang cacat di negara-negara berkembang.

Saya sangat-sangat tidak setuju dan sangat begitu perihatin mengapa sangat banyak sekali anak yang menderita cacat tetapi tidak disekolahkan, bukan orang tuanya yang tidak mau menyekolahkan anak mereka, akan tatapi orang tua dari anak yang cacat ini takut dengan memebawa anakn mereka ke sebuah kesekolah lalu tidak diterima dengan baik-baik oleh pihak sekolah,  dengan hanya melihat kekurangan yang dimiliki oleh anak yang cacat, Bahkan sampai di usir dari sekolah. Sadarlah, apakah kalian tidak menyadari bahwa sangat banyak keinginan dan citat-cita para penyandang cacat dalam dunia pendidikan, keinginan bersekolah para penyandang cacat itu sangat tinggi sekali dibandingkan dengan anak-anak yang non cacat.

Pemerintah mendirikan sekolah bagi anak-anak yang cacat, saya kurang setuju, mengapa? Karena linkunagn mereka hanya berteman dengan anak-anak yang menderita penyandang cacat semua, mereka juga ingin berteman dengan lingkungan yang berbeda, mereka sangat butuh seorang teman yang mendukung mereka dalam dunia pendidikan dan masa depan mereka nantinya. Agar tidak ada rasa minder bagi mereka yang mempunya kekurangan fisik. Alangkah sangat menyenangkan bila ada sekolah yang menggabungkan antara anak penyandang cacat dengan anak-anak yang tidak cacat, agar supayah mereka bukan hanya bersaing dalm dunia pendidikan tetapi saling mendukung.

Anak cacat bukan berarti mereka pulah adalah anak-anak yang bodoh atau kurang pintar, justru merekalah adalah anak-anak yang pintar, cerdas dan berbakat. Dan itulah kelebihan mereka yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka, hanya saja mereka cacat dan itulah yang membuat orang-orang begitu benci kepada mereka padahal mereka juga adalah manusia yang sama seperti kita di mata Tuhan. Saya kurang setuju dengan pemerintah yang mendirikan sekolah bagi orang-orang cacaat, mengapa karena itu bisa membuat minder anak-anak yang cacat untuk bertemu orang yang bedah dari mereka. Apakah mereka salah bersekolah di sekolah yang orang-orangnya berbeda dari mereka, tetntunya juga tidakkan !

Saya pernah menonton disebuah televisi suasta ada seorang Ibu yang membawa/mengantarkan anaknya masuk disebuah sekolah lalu pihak sekolah tersebut menolak tidak menerima anak itu hanya dengan kekurangan fisik yang ada pada anaak itu, sangat miris sekali. padahal anak itu sangat bahagia karena ingin bersokolah. Dimanaa letak kemanusiaan guru yang seperti itu. Menurut saya sebaiknya:

  1. Pemerintah, pemerintah sebaiknya memberikan peraturan bagi semua sekolah-sekolah untuk menerima pendidikan bagi orang yang mempunyai fisik tidak sempurna/cacat untuk masuk disekolah mana saja, agar para guru bisa menerima siswa yang cacat fisik. Setelah pemerintah telah membuat peraturan seprti itu maka guru atau sekolah-sekolah yang ada apa bila ada seorang siswa yang ingin masuk ke sekolah mana saaja dapat diterima oleh semua pihak sekolah berkat dengan peraturan yang diteteapkan olaeh pemerintah nanti, dan apa bila itu di langgar oleh sekolah-sekolah makah diberilah sanksi kepada sekolah itu tersebut, karena sudah melanggar peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
  2. Guru, guru sebaiknaya tidak hanya melihat kekurangan fisik yang ada pada seseorang anak, (peserta didik) tetapi lihatlah kemampuan anak itu dalam belajar dan bakat anak itu, karena tidak semua anak-anak yang tidak cacat adalah anak-anak yang pintar, cerdas, dan berbakat, malah kebanyakan anak-anak cacat merekalah adalah anak-anak yang mampuh  dalam dunia pendidikan mamapuh berekspresi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak cacat, dan itu sudah terbukti.
  3. Ibu, seorang Ibu janganlah malu untuk membawah anaknya untuk masuk ke sekolah-sekolah, baik sekolah biasa maupun sekolah luar biasa. Siapa tahu anakmu lebih berbakat di bandingkan anak-anak yang seperti biasanya, mengapa harus malu jika ternyata anakmulah yang paling menonjol di sekolah dibandingkan dengan anak-anak yang fisiknya sempurna.

Kadang kita tidak berfikir cita-cita dan keinginan mereka terhalang hanya karena kita memandang kekurangan fisik mereka saja, kita tidag akan pernah tau bagaimana masa depam mereka nantinya. Kita membuat meraka menjadi orang yang minder dan malu untuk bergaul di dalam dunia pendidikan. Marilah kita saling membantu sesamanya, oleh kerena itu saya sampaikan kepada pihak-pihak sekolah untuk dapat menerima anak cacat, baik yang ingin masuk ke sekolah biasa maupun luar biasa.

Pesan saya dalam artikel saya yang berjudul “Pendidikan Bagi Penyandang Cacat” ini, bahwa marilah kita jangan sekali-kali melihat kekurangan yang ada pada fisik tubuh seseorang, tetapi lihatlah kemampuan seseorang itu dalam diri mereka. Apakah mereka mampuh atau tidak. Ok! keep smile yaah buat teman-teman penyandang cacat diseluruh indonesia jangan patah  Semangat yaaah untuk adik-adikku dan kakak-kakakku yang sekarang ini sedang mengalami kekuranga fisik,  dan jangan jadikan itu sebagai Sesutu yang bisa merusak masa depan kalian maju terus dan semangat, kalian juga punya masa depan jadi yang ingin kalian raih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun