Mohon tunggu...
atika ulfia adlina
atika ulfia adlina Mohon Tunggu... -

aku sedang merenungkan sang kekasih. atau itu tidak cukup? jadi, aku harus menjadi sang kekasih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Membuka Diri

15 Februari 2012   01:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:38 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Renungan Ayat

مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِن سَبِيلٍ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. At-Taubah: 91)

Apa Yang Dianggap Remeh!!
Jangan mencela dan jangan remehkan satu perbuatan baik yang dilakukan orang lain untuk kita ataupun ketika melihat kebaikan yang dilakukan orang lain. Meskipun yang dilakukan orang itu hanya tersenyum saja, dan senyuman ini adalah perbuatan baik.
Apapun bentuk kebaikan yang dilakukan orang lain untuk diri kita, pantasnya kita bersyukur dan berterima kasih.
Bersyukur karena ada yang telah berbuat baik kepada kita karena kebaikan itu bukan kewajibannya yang harus dilakukan terhadap kita. Atau lewat orang itu, Allah memberi jalan kebaikan untuk kita. Gampangnya Masih ada yang mau buat kebaikan untuk kamu.” Berterima kasih karena dia telah meluangkan waktu untuk memberi sesuatu kepada kita.

Katakan Saja Thank You, Syukron etc..etc
Jadi ketika ada seseorang yang berbuat baik, apa saja bentuknya, jangan dicemooh dan jangan dicela. Atau jangan remehkan perbuatan itu karena mungkin saja kita tidak akan pernah berbuat seperti itu kepada orang lain. Ketika ada seseorang yang memberi selebaran misalnya, yang isinya ajakan pengajian, tersenyumlah dan bilang terima kasih, syukron, thank you, nuhun atau apa saja dengan kesungguhan hati. Meskipun misalnya anda tidak akan datang berikan kata indah untuk dia. Karena Idkholus surur (menyenangkan hati) orang lain berpahala. Nah inilah kebaikan dibalas dengan kebaikan.
Apapun bentuknya ucapan kita yang memperlihatkan kuatnya Islam kita ataupun pakaian kita yang terlihat “Nyunah, Islami,” sekalipun tanpa memberi kebahagiaan dan kebaikan pada orang lain…tidak ada manfaat sama sekali.
Jangan tertipu dengan Istilah nasehat atau wa tawashou bil Haq (saling memberi kebaikan) jika akhirnya hanya cemooh dan cacian.. Karena apa? Karena nasehat atau saling berwasiyat kearah kebaikan tidak pernah dilakukan di hadapan orang banyak yang akan mempermalukan seseorang di khalayak ramai!! Cobalah lihat, ketika seorang bapak menasehati anaknya yang nakal apakah mungkin dilakukan di pasar? Di mall? Di Masjid??? Pastinya di rumah agar keburukannya tidak diketahui orang lain.

"muslim itu banyak tapi banyak yang nggak sadar juga" dan mulailah kita bergidik ngeri karena sedikit atau banyak kita termasuk di dalamnya.
Tulislah yang baik, tulislah yang menyenangkan hati orang…Ayo kita coba setiap detik berbuat kebaikan agar dosa kita tertimbun dengan kebaikan kita, dan di mana saja kita akan lakukan. Jangan remehhkan media apapun. Karena pastinya Allah tahu karena Dia Maha Mengetahui. Kalau nggak bisa..yah berdoa saja dan itu lebih baik, dari pada nulis nggak karuan yang pastinya tidak akan merubah apapun.

Kalo Gitu Aku Juga Bisa
Ada kisah menarik, yaitu kisah Marcopolo, seorang eropa yang pertama kali mengunjungi China. Ketika pulang ke kampung halamannya, banyak orang tidak percaya akan ceritanya, bahkan ada yang mencemoohnya. Marcopolo kemudian memberikan tawaran kepada orang-orang yang mencemoohnya, “ Siapa yang bisa meletakan telur ini hingga berdiri dan tidak mengelinding!!! Semua orang mencobanya dan tidak berhasil. Setelah semua mencoba, kini giliran Marcopolo dengan memecahkan ujung telur itu hingga telur itu berdiri. Semua orang berkata sinis,” Kalau begitu sih aku juga bisa donk.” Marcopolo menjawab enteng,” Kalau kamu bisa kenapa tadi tidak  kau lakukan !!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun