Mohon tunggu...
Desi Fatmawati
Desi Fatmawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Jarene bapak " gak oleh sombong"

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengatasi Perilaku Anak yang Sering Melakukan Kebohongan

17 November 2019   21:11 Diperbarui: 17 November 2019   21:46 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagian besar masalah perilaku anak adalah masalah kedewasaan dan moralitas. Oleh karenanya, sebagian besar masalah disiplin pada anak dapat terselesaikan dengan mudah. 

Salah satu masalah yang kerap terjadi ialah berbohong. Menyangkal saat melakukan kesalahan adalah jenis kebohongan yang sering dilakukan oleh anak.  Situasi dimana anak saat berbohong adalah situasi yang pasti dialami oleh para orang tua yang pada intinya anak pasti punya alasan mengapa dia perlu berbohong. 

Anak-anak yang diusia 2 tahun belum tahu bahwa ia melakukan kesalahan bila ia berbohong. Anak-anak di usia 3-5 tahun seringkali sulit membedakan antara realitas dengan apa yang ada di imajinasi mereka. Anak-anak di usia sekolah biasanya berbohong untuk memecahkan masalahnya karena mereka takut dimarahi guru atau orangtua. 

Hal yang paling penting disaat menghadapi anak yang sedang berbohong adalah berusaha mengendalikan emosi dan mencoba mencari tahu latar belakang anak yang sedang berbohong. Adaa saat kita mengajarkan anak tentang kejujuran, kita perlu memperhatikan 3 faktor. 

Pertama, kita mengajarakan anak bahwa ada konsekwensi pada bohongnya tentunya bisa menimbulkan teman yang tidak percaya  atau membuat orangtua sedih pada saat tahu ketika dibohongi.

Kedua,  kita juga perlu menunjukkan pada anak bahwa niat dalam perilaku seseorang adalah faktor yang sangat penting. Kalau kita berbohong dengan niat untuk mengelabui orang lain dan jelas kegiatan yang tidak bermoral. 

Ketiga, kita perlu berhati-hati jangan sampai ayah dan bunda menjadi teladan keridakjujuran pada saat disituasi dan kondisi tertentu yang sengaja berbohong didepan anak. 

Mengetahui anak berbohong bisa dilihat dari gesture tubuhnya, tangannya melipat ke belakang, gelisah, dan matanya bergerak ke kiri dan kanan.

Saat orangtua tahu anak berbohong jangan langsung marah karena membuat anak terintimidasi.

Orang tua harus bersikap tenang dan mengajak anak mengobrol. Agar anak tidak memiliki perilaku berbohong yang terus menerus, diimbau orangtua menanamkan normatif pada anak. Contohnya: menyampaikan keanak jika berbohong adalah perbuatan  dosa . Perkataan itu akan diingat oleh anak jika ia melakukan kebohongan. 

Berbicara tentang kejujuran kita ingin menumbuhkan hubungan keluarga yang kuat dan tidak diisi dengan kebohongan-kebohongan, tetapi kejujuran bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri bukan hanya untuk anak dan ayah bunda, tetapi membangun budaya disekitar kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun