Mohon tunggu...
Desi Cahyati
Desi Cahyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya sangat suka membacaa novell

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ratih sang Wanita Tangguh yang Menikmati Kehidupanya

15 Oktober 2024   15:34 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:04 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"keindahan hidup akan kamu rasakan ketika kamu mau mensyukuri segala hal yang sudah kamu miliki"

Inilah yang di rasakan Ratih wanita muda asal kampung yang kehidupan sehari-harinya hanya bekerja sebagai seseorang pengangkut barang atau sering kali di kenal sebagai kuli tanggul di pasar, tidak hanya itu kadang juga dirinya membatu keluarganya untuk berjualan sayur emperan di pasar, dirinya akan bekerja mulai dari matahari belum menunjukkan teriknya hingga matahari kembali terbenam dan berganti bulan. 

Dirinya sudah melakukan perkerjaannya itu sejak kecil hingga sekarang, demi membantu ekonomi keluarga nya yang tidak stabil.

 Dirinya bahkan tidak pernah sekolah sejak kecil, saat yang lain pergi mengendong tas untuk pergi sekolah di pagi hari tapi dirinya di haruskan pergi ke pasar untuk mencari uang demi sesuap nasi menyebabkan tidak bisa membaca bahkan untuk sekedar menghitungpun ia sering kebingungan, karena hal itu juga Ratih tumbuh besar tanpa mendapatkan pendidikan yang cukup.

Ratih hanya tinggal dengan nenek, ibu dan adiknya. Nenek dan ibunya hanyalah seorang yang berjualan sayur di pasar mereka juga sering kali membantu keluarganya yang lain untuk sekedar bercocok tanam, memetik sayur, kadang pergi ke sawah untuk tandur jika memang sedang musimnya, untuk mendapatkan penghasilan. 

Setelahnya hasil dari panen berkebun biasanya langsung mereka tawari dan jualan terlebih dahulu kepada tetangga sekitar, setelahnya akan di jual ke pasar. Saat umur Ratih semakin Dewasa Ibu dan Neneknya sudah tidak ada lagi, meninggalkan dirinya dan adiknya.

 Sehingga nasib buruk menimpa pada Ratih, Rumah yang ditinggalkan oleh ibunya, di ambil alih oleh bibinya, alhasil rumah itu di tempati oleh satu keluarga bibinya, sedangkan Ratih sendiri ia tinggal dengan Uwa nya, kakak dari ibunya. Saat di tanya apakah dirinya ikhlas jika rumahnya diambil? Ratih hanya menjawab dengan anggukan yang artinya, ya, dia Ikhlas.

Sebelumnya Ratih ini orang yang sangat pendiam, lugu, dan jarang berinteraksi dengan orang lain, dia lebih sering jadi pengamat sekitar saja, karena keluguan nya juga ia kerap kali menjadi bualan orang-orang, dia sering di ganggu dan di jadikan objek ber candaan di sekitarnya, tapi Ratih sama sekali tidak menunjukkan rasa ketidaknyamanan nya dia juga tidak membalas apa yang orang lain lakukan padanya, dia selalu menerima apa pun keadaannya, dirinya hanya tertawa dan tersenyum tanpa sadar, dan dia tidak mengerti apa yang terjadi,  jika sebenarnya dirinyalah yang menjadi bahan bercanda orang-orang itu.

Tapi artinya Ratih ini orang yang sangat baik, hatinya bersih tidak ada kebencian yang di tanamkan, sehingga orang-orang pun senang terhadapnya, dia selalu mau saat dimintai tolong oleh tetangga, tanpa bicara atau mengeluh dia langsung bertindak. 

Tindakannyalah yang membuat orang lain kadang merasa iba pada dirinya, mereka tau betapa tulusnya Ratih sehingga dirinya kerap kali sekali di ajak oleh tetangga-tetangganya untuk sekedar makan bersama, atau menonton tv bersama, banyak yang menerima keberadaannya. 

Meskipun Ratih ini hanya di cap seorang kuli panggul, atau seorang wanita lugu tapi dia sangat bahagia dengan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun