Hai para kompasianers, semoga hari ini menyenangkan yah. Kali ini saya akan membahas mengenai topic yang muncul di social media saya dan menyita pikiran saya untuk terus memikirkannya dan mencari tahu mengenai itu, yaitu deperesi mayor.Â
Deperesi yang bisa tergolong ataupun masuk kedalam deperesi berat ini merupakan penyakit mental yang baru Saya ketahui jenisnya dan baru saya kenali ternyata depresi ada jenisnya juga yah.Â
Depresi mayor atau lebih di kenal depresi  klinis merupakan gangguan mental yang serius. Gangguan ini bisa kita tandai dengan terganggunya suasana hati  yaitu perasaan sedih yang berkelanjutaan, sudah mulai tidak tertarik pada apapunseperti hobi yang dulu kita gemari dan beberpa hal lain yang dulu menarik, sering merasa lelah dan capek.Â
Tidak hanya itu depresi mayor akhirnya memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan berprilaku yangdimana bisa menyerang berhari-hari, berminggu- minggu, berbulan-bulan dan mungkin saja samapi beberapa tahun.
Lalu, mengapa topic ini begitu menarik untuk dikaji?   Â
Meskipun penderit deperesi mayor bisa  dari usia mana saja namun, dalam beberapa factor  remaja adalah kelompok yang dianggap lebih rentan untuk  terkena gangguan mental ini, sebagai  remaja saya sering sekali merasakan beberapa gejala umum depresi mayor:
- Perasaan sedih, cemas, atau hampa yang terus menerus .
- Menghilangnya minat atau kesenangan pada hal yang dulu diminati.
- Perubahan berat badan yang  signifikan, naik turun berat badan yang drastic.
- Merasa kehabisan energy dan tenaga
- Merasa tidak berharga maupun bersalah berlebihan
- Sulitnya focus atau konsentrasi dalam mengambil suatu keputusan dikarenakan  memori buruk
- Berpikir mengenai kematian atau bunuh diri terkadang beberapa penderitanya berusaha untuk bunuh diri.
Kenapa depresi mayor rentan terhadap kalanngan remaja? Â Â Â Â Â
Dari hasil riset kecil saya, mengenai mengapa depresi mayor lebih rentan menyerang remaja di karenakkan beberapa factor yaitu:
Fisik dan hormon                                  Â
Seperti yang kita tahu masa remaja adalah masa di mana  fisik kita bertumbuh serta berubahnya beberapa hormondi masa pertumbuhan. Hal ini dapat memengaruhi keseimbangan kimi dalam otak kita yang akhirnya menyebabkan perubahan suasa hati didampingi ketidaksetabilan dalam emosi.