Hai kompasianer, pasti banyak dari kalian asing atau pernah mendengar sedikit tentang LOA (law of attraction), secara singkat LoA Â merupakah sebuah konsep filasafat dan psikologi yang menyatakan bahwa pikiran dan perasaaan dapat mempengaruhi kehidupan orang itu. Hukum ini menyatakan bahwa pikiran positif akan menarik hal positif , sementara pikiran negatif akan menarik yang negatif pula.
Metode ini sangat banyak tersebar di media sosial dan banyak pula yang tergiur mempraktekannya karena tertarik dengan dampak yang didapat dari melakukan konsep ini di keseharian mereka, ditambah lagi dengan memfokuskan hukum tarik menarik kita bisa mendapatkan dampak positif seperti kebahagian, kesehatan, keberhasilan serta aura yang terpancar dari menarik energi positif itu dengan memikirkanya.
Cara mempraktekkan loa dalam sehari-hari pun lumayan mudah, yaitu kita hanya perlu memikirkan hal yang kita inginkan lalu memvisualisasikan, menulis, mengucap, dan membuang pikiran negatif dari otak kita. Siapa sih yang ga tertarik dengan metode LoA, mempraktekkan nya muda namun dampak yang dihasilkan tidak main-main apalagi untuk orang yang sedang ingin dengan hal itu.
   Lalu, apakah loa seefektif itu untuk mengabulkan keinginan atau harapan kita, Apakah loa benar benar melakukannya?
LoA adalah pemikiran supranatural yang tidak bisa dikaitkan dengan logika. oleh karena itu saya akan membagikan riset kecil saya melalui pengalaman orang lain dan diri saya sendiri untuk membuktikan apa LoA seefektif katanya.
Pertama kali saya mengetahui LoA dari beranda di akun media sosial tik tok saya, saat itu saya sedikit tertarik dengan metode nya yang terdengar seperti doa namun, lebih menyakinkan bagi saya dibandingkan metode doa yang sering saya lakukan. Ditambah dengan banyaknya orang yang mengaku berhasil dan mendapatkan harapan yang mereka inginkan dengan menerapkan metode LoA itu.
Loa membuat banyak orang berhasil dalam ujiannya, membuat orang yang mereka inginkan datang dan kembali, membuat orang mencapai impiannya serta hal hal indah yang berakhir karenanya, siapa yang tidak tertarik dengan ucapan-ucapan indah itu? Apalagi saya yang masih muda dan polos saat itu, membuat saya juga ingin mencobanya.
Saya pertama kali menerapkan loa saat saya ingin sekali lulus sbmptn, saat itu saya sangat tertarik karena metode itu  banyak sekali muncul dan lewat di akun media sosial saya ditambah keputusasaan saya dengan kemampuan saya.
Keputusasaan membuat seseorang mulai menerapkan hal-hal yang baginya menarik dan saya juga begitu. Saya mulai menerapkan loa dengan menulis permintaan saya di kertas memo yang saya letakkan di buku pelajaran, berdoa di shalat fardhu saya dan setiap malam kapanpun saya ingat dengan keinginan saya, memvisualisasikan impian saya sebelum tidur lelap saya, serta membuang pikiran negatif yang bersarang di otak saya lalu belajar semampu kemampuan saya.
Â
Dan hasilnya saya berhasil, ia saya berhasil dalam mencapai impian saya dan tidak menyangka akan hal itu. Saya lolos sbmptn dengan nilai seadanya yang membuat saya perlahan-lahan percaya dengan metode aneh ini.