Pandemi Covid-19 membawa kedukaan bagi banyak keluarga di seluruh dunia, termasuk Indonesia, karena adanya anggota keluarga yang sakit atau bahkan meninggal dunia. Namun selalu ada kebaikan di balik semua hal yang terjadi, misalnya dengan adanya pandemi ini, pemanfaatan teknologi informasi menjadi keniscayaan dan merambah ke sektor pendidikan.Â
Penggunaan teknologi sebetulnya tidaklah asing di dunia pendidikan terutama untuk sekolah-sekolah di daerah perkotaan, namun adanya pandemi membuat teknologi informasi dimanfaatkan secara masif tidak hanya di daerah urban.
Pada awal 2021 penulis mendapat kesempatan untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan bergabung pada program CSR sebuah perusahaan. Program tersebut memberikan beasiswa kepada siswa-siswi terpilih di berbagai sekolah tingkat SMP - SMA di seluruh Indonesia.Â
Sebagai bagian dari program tersebut, perusahaan merancang program edukasi agar siswa mendapatkan manfaat lebih dari program beasiswa yang diberikan. Dengan kata lain, program CSR ini juga dirancang menjadi program yang lebih strategis, tidak hanya sebagai filantropi atau sumbangan tanpa ada komponen edukasi atau pemberdayaan di dalamnya.
Program edukasi dimulai sejak awal 2021 dan berlangsung 2 kali sebulan di sepanjang tahun 2021 menggunakan aplikasi Google Meet.Â
Pada program edukasi, penulis menyampaikan berbagai materi terkait keuangan Islami dan materi-materi terkait lainnya secara synchronous sehingga selain penyampaian materi, dimungkinkan juga terjadi dialog dan interaksi langsung walaupun terbentang jarak yang cukup jauh antara penulis dan para siswa (Depok - Banjarmasin). Mungkin ada sedikit tanya kenapa siswa SMP sudah dibekali materi keuangan Islami.Â
Literasi keuangan memang seharusnya dipelajari sejak dini mulai dari bentuk sederhana dengan tujuan agar pada saat siswa sudah berkarya mandiri dan memiliki penghasilan, mereka dapat menjadi pribadi yang bijak dalam hal keuangan dan bisa mengatur keuangan untuk keluarganya.Â
Selain itu, walaupun masih bersekolah di tingkat SMP, para siswa cerdas penerima beasiswa yang pada umumnya berasal dari latar belakang keluarga menengah ke bawah diharapkan dapat meneruskan pengetahuan yang dimiliki kepada keluarganya. Bukan rahasia lagi bahwa masih banyak keluarga yang kesulitan mengelola keuangan, terutama bersumber dari kesulitan membedakan keinginan dan kebutuhan.Â
Beberapa prinsip keuangan Islami sederhana yang disampaikan kepada para siswa antara lain bagaimana membedakan keinginan dan kebutuhan dalam mengatur "uang jajan", membiasakan menabung sebelum membelanjakan uang, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyisihkan dana untuk zakat, infaq dan sedekah, seberapapun jumlah dana yang dimiliki.Â
Selain materi keuangan Islami, materi-materi lainnya terkait keseharian siswa juga disampaikan dan dikaitkan dengan panduan Islam dalam bergaul, menghormati orang tua, mematuhi anjuran pemerintah di masa pandemi dan materi terkait lainnya. Program edukasi juga mengajak siswa untuk rajin beribadah dan memperbaiki bacaan Al Quran-nya.