Mohon tunggu...
Desi UMY
Desi UMY Mohon Tunggu... -

perempuan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

AKUNTANSI UNTUK MASJID APAKAH PERLU…?????

14 Januari 2015   20:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:09 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AKUNTANSI UNTUK MASJID APAKAH PERLU…?????

Mungkin mendengar kata akuntansi untuk masjid sangat jarang bagi para masyarakat. Ketika mendengar kata akuntansi maka sebagian masyarakat akan berfikir terlalu rumit. Padahal akuntansi tidak serumit yang mereka bayangkan. Misalnya kita hanya mencatat pemasukan dan pengeluaran sudah merupakan bagian dari akuntansi. Yang menjadibanyak pertanyaan perlukah akuntansi untuk masjid di desa? Akuntansi sangat diperlukan untuk semua kalangan dan organisasi. Dengan adanya akuntansi yang benar di sebuah masjid ,maka pencatatan atas transaksi yang terjadi akan semakin akurat dan pertanggungjawaban pengurusan sebuah masjid menjadi lebih jelas. Akuntansi  terdiri atas dua jenis yaitu akuntansi untuk bisnis dan akuntansi untuk organisasi nirlaba. Masjid sendiri merupakan jenis  organisasi nirlaba non pemerintah. MenurutPSAK no. 45 tentang pelaporan organisasi nirlaba yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dapat dijadikan pedoman untuk sleuruh organisasi nirlaba, karena organisasi nirlaba ini bersumber dari para donatur dan penyumbang yang tidak mengharapkan keuntungan komersial. Dan dalam al-Quran sebagaimana yang telah dijelaskan pada QS,An-Nisa ayat 6 yang berisi tentang pengawasan dalam organisasi di masjid. Proses pencatatan akuntansi pada masjid lebih sederhana dibanding dengan pencatatan akuntansi pada komersial, dalam pencatatan akuntansi masjid langkah yang utama yaitu mengelompokkan sumber pendapatan. Misalnyapendapatan dari ibu pengajian, kegiatan rutin peserta TPA, sumbangan dari donatur dan lain-lain. Pengeluaran untuk kegiatan rutin masjid , kebersihan dan keamanan masjid, keperluan idul adha dan idul fitri serta lain-lain. Dengan adanya pencatatan akuntansi yang jelas antara pemasukan dan pengeluaran maka donatur dan warga sekitar tidak akan bertanya-tanya berapa saldo masjid, berapa jumlah sumbangan dari donatur, dan lain sebagainya. Karena dengan adanya sistem akuntansi yang baik maka tidak akan ada salah paham antar pihak. Terimakasih dan semoga bermanfaat..

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun