Mohon tunggu...
Desi Alfiani
Desi Alfiani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Hanya Rangkaian Kata-kata~

Desi Alfiani

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendapatan Penjual Cilok Melebihi Pegawai Negeri

1 Desember 2019   18:28 Diperbarui: 2 Desember 2019   09:53 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TAHUNAN-Pak Wahyu seorang penjual cilok yang berjualan hampir setiap hari sejak pukul 9 pagi hingga 5 sore di depan kampus Unisnu Jepara raih omset penjualan melebihi pegawai negeri sipil setiap bulannya. (25/11)

            Menurut pak wahyu selaku penjual cilok mengatakan bahwa gaji bersih bulanan yang beliau dapatkan setiap bulannya hampir mencapai 4.5 juta. Dan penghasilan itu melebihi gaji pegawai. "Penjualan cilok di daerah jepara sangatlah strategis dan menguntungkan bagi saya karena kita semua tahu bahwa jajanan cilok merupakan salah satu makanan khas bandung, jadi ketika saya berjualan cilok di jepara sangat dicari-cari oleh masyarakat jepara, khususnya di Kalangan mahasiswa Unisnu," ujarnya.

            Lebih lanjut,pak wahyu juga memaparkan bahwa beliau hanya sebagai reseller cilok bukan pemilik cilok itu sendiri, setiap harinya pak wahyu mengambil cilok dari pemiliknya dan hanya bertugas untuk menjualnya, meskipun begitu setiap hari pak wahyu bisa mendapatkan uang bersih dari hasil penjualannya sebesar Rp.250.000,00. " Iya, setiap harinya saya bisa mendapatkan uang sebesar 250 ribu itu sudah bersih dan bisa mencukupi kebutuhan saya sehari-hari. Dan saya senang melakukan pekerjaan saya ini," terangnya.

            Sementara itu, Fitri salah satu mahasiswa Unisnu mengatakan bahwa cilok memang makanan yang sangat digemari oleh mahasiswa, selain harganya yang murah, rasanya yang enak sekaligus mengeyangkan. " Saya sangat menyukai makanan cilok pak wahyu, karena cilok juga bukan makanan asli daerah Jepara, jadi selain saya pun banyak mahasiswa yang tertarik dan mencoba makanan cilok pak wahyu yang setiap harinya selalu ramai" pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun