Mohon tunggu...
Madi
Madi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiwa

Blogger Media Kepri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perguruan Tinggi Manfaatkan Pinjaman Online untuk RedakanTunjangan UKT di ITB dan PTN Lain

27 Januari 2024   18:43 Diperbarui: 27 Januari 2024   18:44 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustasi kampus UGM Jogjakarta (ugm.ac.id)

Institut Teknologi Bandung (ITB) menghadapi tantangan dari mahasiswanya terkait kebijakan pinjaman online (pinjol) yang diusulkan oleh kampus untuk membantu mahasiswa melunasi tunggakan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Keluarga Mahasiswa (KM ITB) menolak pilihan tersebut, menganggapnya memberatkan.

Ternyata, kerjasama dengan layanan pinjol sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya sebelum ITB mengadopsinya, seperti Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta dan Universitas Negeri Semarang.

Salah satu pinjol yang terlibat dalam upaya meringankan beban mahasiswa yang memiliki tunggakan UKT adalah PT Inclusive Finance Group (Danacita). Menurut informasi dari situs resmi UGM, Danacita dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama sejak Agustus 2022. Kesepakatan ini berlaku untuk seluruh mahasiswa program sarjana dan pascasarjana, memberikan opsi pembiayaan biaya kuliah dengan pembayaran bulanan.

Fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Semarang juga telah menjalin kesepakatan serupa dengan Danacita pada April 2022, memberikan opsi pembayaran bulanan untuk mahasiswa program sarjana di bidang ekonomi dan mahasiswa antarjenjang di Unnes.

Danacita, sebagai fintech P2P lending yang telah beroperasi sejak 2018, secara khusus memfokuskan diri pada pembiayaan sektor pendidikan. Melalui kerjasama dengan lebih dari 100 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia, Danacita telah terdaftar sebagai platform P2P resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Utama Danacita, Alfonsus Wibowo, menyatakan bahwa misi perusahaan adalah mendampingi pelajar dan mahasiswa Indonesia dalam menempuh pendidikan tinggi serta kursus pengembangan diri melalui program cicilan kuliah maupun kursus. Selain Danacita, beberapa startup lain seperti Pintek dan KoinWorks juga menyediakan layanan pembiayaan untuk pendidikan di Indonesia. Perusahaan induk Danacita, ErudiFi, berhasil menghimpun pendanaan seri A sebesar USD 5 juta hingga akhir 2021, memungkinkan Danacita untuk terus melakukan ekspansi kerjasama dengan institusi pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun