Pustakawan dapat membantu anak-anak memilih buku yang sesuai dengan minat dan tingkat bacaan mereka. Pustakawan yang menyenangkan dan penjelasan yang seru tentu akan menarik minat peserta didik untuk membaca. Â Bimbingan ini membantu mencegah anak-anak merasa jenuh dan enggan membaca buku yang hanya dilihat sepintas lalu saja.
3. Keterlibatan Orang Tua dan Guru
Selain kolaborasi dan edukasi antara perpustakaan dan sekolah, orang tua juga memiliki peran penting dalam menumbuhkan minat baca anak. Perpustakaan dapat menjadi titik pertemuan antara orang tua, guru, dan anak-anak.Â
Guru dapat menjelaskan tentang pentingnya meningkatkan minat baca anak dan merekomendasikan perpustakan sebagai salah satu tempat yang dapat dikunjungi oleh orang tua dan anak di waktu luangnya. Dengan demikian orang tua dapat terlibat aktif dalam memfasilitasi anak untuk mendapatkan akses ke berbagai buku.
Kesimpulan
Membaca adalah kunci untuk pemahaman, pengetahuan, dan perkembangan pribadi yang baik. Menanamkan kegemaran membaca pada anak-anak sekolah dasar merupakan investasi berharga dalam masa depan mereka.Â
Semoga salah satu dari sekian banyak cara meningkatkan kemampuan literasi untuk anak usia dini di Indonesia ini dapat memberikan dampak yang nyata meskipun perlahan.Â
Dengan membantu menumbuhkan kembali minat baca pada benih-benih penerus bangsa diharapkan terjadi perbaikan kemampuan literasi yang kuat di masa depan sehingga bangsa ini akan memiliki fondasi yang lebih kokoh untuk menghadapi perubahan zaman dan mengambil bagian dalam perkembangan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H