Mohon tunggu...
Desfira Risma Nizar Fajari
Desfira Risma Nizar Fajari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang

Saya adalah mahasiswi jurusan psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

What Do You Think About Depression?

20 September 2022   17:44 Diperbarui: 20 September 2022   17:53 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa orang kerap kali mendengar kata "Depresi" namun, banyak yang belum memahami apa arti depresi sesungguhnya. Depresi ialah gangguan fungsi manusia seperti disease, illness, sickness, dan disorder. Seseorang yang mengalami depresi kerap kali merasakan gejala gejala seperti sedih berkepanjangan, tidak dapat merasa bahagia, merasa tidak berharga, insomnia, kehilangan berat badan dengan drastis, merasa tidak bergairah, tidak dapat berkonsentrasi, dan sering memikirkan cara untuk bunuh diri. 

Akan tetapi depresi bukan lah hal yang kita ingin kan dan tak dapat kita hindari, hal itu lah yang seharusnya dipahami oleh masyarakat Indonesia agar orang orang yang mengalami gangguan depresi bisa lebih terbuka untuk bercerita dan tidak malu untuk mengobatinya. 

Terkadang seeseorang yang merasa sedih berkepanjangan menganggap bahwa diri mereka mengalami depresi, akan tetapi pada kenyataannya depresi dan perasaan sedih memiliki perbedaan. 

Ketika seseorang mengalami depresi mereka akan cendurung menggunakan topeng dalam kehidupan sehari harinya sehingga biasanya orang lain tidak mengetahui  suasana hati mereka dan depresi dipicu bukan  hanya dengan hal-hal yang baru saja terjadi tetapi juga bisa dari luka lama yang mungkin belum terobati. Sedangkan perasaan sedih biasa terjadi ketika kita baru saja mengalami hal yang tidak sesuai dengan ekspektasi. 

Namun kita tetap tidak boleh melakukan self diagnosis, menurut buku panduan penegakan diagnosis (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder) jika kita merasakan 5 atau lebih gejala gejala yang ada dalam buku tersebut konsisten selama 2 minggu sebaiknya kita mendatangi psikolog atau psikiater untuk mengetahui kondisi kita yang sebenarnya. Seseorang yang mengalami depresi memiliki 3 kata yang sangat menggambarkan isi kepala mereka yaitu worthless, hopeless, and helpless. 

Perasaan depresi sangat lah bias dan penuh ilusi, yang ada dipikiran mereka yang mengalami depresi adalah hal-hal negatif yang membuat mereka akan semakin merasa terpuruk dan terkadang mereka merasa bahwa kematian adalah jalan terakhir untuk bisa keluar dari perasaan tersebut. 

Selain bunuh diri orang orang yang mengalami depresi sering kali melakukan self harm, self harm kerap dilakukan bukan karena mereka ingin mencari perhatian dari orang orang disekitar namun itulah cara mereka untuk meluapkan beban perasaannya.

Untuk mencegah depresi kita bisa melakukan beberapa hal untuk menyiapkan diri kita dari perasaan-perasaan negatif. Pertama kita harus mengenali diri sendiri karena saat kita sudah mengenali diri sendiri kita dapat mengetahui apa yang kita suka dan apa yang kita benci sehingga akan lebih mudah menghidari hal-hal yang menyakiti perasaan dan memicu terjadinya depresi. 

Kedua mengatur pola hidup yang sehat, seringkali hal ini diremahkan oleh beberapa orang padahal hal ini termasuk penting untuk menjaga kesehatan mental. Dengan kita memiliki jam tidur yang cukup, makanan yang bergizi dan fisik yang sehat akan membuat kehidupan kita bisa berjalan sesuai rencana dan teraarah. Kita juga harus mengenali waktu-waktu produktif agar segala hal yang kita kerjakan bisa berjalan lancar dan tidak sia-sia. 

Ketiga fokuslah pada hal-hal yang penting jangan hiraukan hal-hal yang mampu menghambat kegiatan atau proses perkembangan diri. Tinggalkanlah orang-orang yang berpotensi membawa pengaruh buruk dalam hidupmu, dan bertemanlah dengan orang-orang yang mampu membantumu membangun nilai dalam diri.

Ruby, F. (2020). You Do You Discovering Life Trough Experiments and Self-Awareness.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun