Mohon tunggu...
Desfia Ayu
Desfia Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki minat besar dalam menulis dan menari. Saya percaya bahwa setiap orang memiliki potensi besar untuk membuat perbedaan. Saya senang berbagi cerita dan pengalaman di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Ekonomi Syariah: Pemerataan Pendapatan dan Kesejahteraan Rakyat di Indonesia

23 Mei 2024   20:35 Diperbarui: 24 Mei 2024   13:05 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berlangsungnya Proses Belajar Mengajar di Kelas dengan Fitri Sagantha Dosen Ekonomi Syariah Universitas Pamulang. (Dokpri. Desfia Ayu Sheirani)

Oleh : Desfia Ayu Sheirani (Mahasiswi S1 Universitas Pamulang Prodi Ekonomi Syariah)

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, upaya pemerataan dan kesejahteraan rakyat di Indonesia telah menjadi prioritas utama bagi para pemangku kepentingan di Indonesia. Fitri Sagantha, seorang dosen berpengalaman dalam bidang ekonomi syariah di Universitas Pamulang (UNPAM), menggarisbawahi pentingnya pemerataan distribusi pendapatan terhadap suatu negara. Hal ini dinyatakan pada Sabtu (30/3/2024) di Kampus II Gedung Viktor Universitas Pamulang Jalan Raya Puspitek No.46, Buaran, Serpong, Kota Tangerang.

Pertama-tama, Fitri Sagantha menyoroti bahwa pemerataan distribusi pendapatan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan yang merata di tengah-tengah masyarakat. Dia menjelaskan bahwa meratanya distribusi pendapatan suatu negara akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan juga penurunan kesejahteraan masyarakatnya.

Kesetaraan ekonomi bukan sekedar tentang pembagian pendapatan yang merata, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap peluang ekonomi dan sumber daya, inilah fondasi yang penting untuk membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Kesenjangan ekonomi yang besar dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kesenjangan yang luas antara kelompok-kelompok ekonomi dapat memicu ketidakstabilan sosial dan politik, serta menghambat upaya pengentasan kemiskinan

Berlangsungnya Wawancara dengan Fitri Sagantha Dosen Ekonomi Syariah Universitas Pamulang (Eksyar-Unpam) (Dokpri. Desfia Ayu Sheirani)
Berlangsungnya Wawancara dengan Fitri Sagantha Dosen Ekonomi Syariah Universitas Pamulang (Eksyar-Unpam) (Dokpri. Desfia Ayu Sheirani)

Dalam konteks Indonesia, pemerataan ekonomi bukan hanya tentang memperbaiki pembagian pendapatan, tetapi juga tenatng memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap kesempatan ekonomi. Ini termasuk akses terhadap pendidikan berkualitas, pelatihan kerja, dan modal usaha. Kesetaraan ekonomi juga memiliki dampak positif terhadap stabilitas sosial dan politik. Dengan menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih setara, kita dapat mengurangi ketegangan sosial dan meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi.

Fitri Sagantha menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan tidak merata khususnya di negara berkembang, "tingginya perumbuhan penduduk sehingga mengurangi pendapatan perkapita, inflansi yang tidak diimbangi oleh pertambahan barang/jasa, perbedaan pembangunan ekonomi antar daerah, investasi lebih banyak pada sektor padat modal, rendahnya mobilitas sosial, kegiatan impor yang terlalu besar serta kurang berkembangnya industry kerajinan masyarakat," paparnya.

Menurut Fitri Sagantha, kesenjangan pendapatan yang terjadi di Indonesia memiliki dampak negatif terdiri dari tingkat kesehatan yang rendah, ketidakstabilan sosial dan politik, kemiskinan, terbatasnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta terhambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dalam mencapai pemerataan pendapatan ekonomi di Indonesia bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, Lembaga non-profit, dan masyarakat sipil untuk mengembangkan kebijakan dan program yangmendukung kesetaraan ekonomi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun