Oleh : Desfia Ayu Sheirani (Mahasiswi S1 Universitas Pamulang Prodi Ekonomi Syariah)
Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, upaya pemerataan dan kesejahteraan rakyat di Indonesia telah menjadi prioritas utama bagi para pemangku kepentingan di Indonesia. Fitri Sagantha, seorang dosen berpengalaman dalam bidang ekonomi syariah di Universitas Pamulang (UNPAM), menggarisbawahi pentingnya pemerataan distribusi pendapatan terhadap suatu negara. Hal ini dinyatakan pada Sabtu (30/3/2024) di Kampus II Gedung Viktor Universitas Pamulang Jalan Raya Puspitek No.46, Buaran, Serpong, Kota Tangerang.
Pertama-tama, Fitri Sagantha menyoroti bahwa pemerataan distribusi pendapatan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan yang merata di tengah-tengah masyarakat. Dia menjelaskan bahwa meratanya distribusi pendapatan suatu negara akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan juga penurunan kesejahteraan masyarakatnya.
Kesetaraan ekonomi bukan sekedar tentang pembagian pendapatan yang merata, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap peluang ekonomi dan sumber daya, inilah fondasi yang penting untuk membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Kesenjangan ekonomi yang besar dapat menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kesenjangan yang luas antara kelompok-kelompok ekonomi dapat memicu ketidakstabilan sosial dan politik, serta menghambat upaya pengentasan kemiskinan
Dalam konteks Indonesia, pemerataan ekonomi bukan hanya tentang memperbaiki pembagian pendapatan, tetapi juga tenatng memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap kesempatan ekonomi. Ini termasuk akses terhadap pendidikan berkualitas, pelatihan kerja, dan modal usaha. Kesetaraan ekonomi juga memiliki dampak positif terhadap stabilitas sosial dan politik. Dengan menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih setara, kita dapat mengurangi ketegangan sosial dan meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi.
Fitri Sagantha menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan tidak merata khususnya di negara berkembang, "tingginya perumbuhan penduduk sehingga mengurangi pendapatan perkapita, inflansi yang tidak diimbangi oleh pertambahan barang/jasa, perbedaan pembangunan ekonomi antar daerah, investasi lebih banyak pada sektor padat modal, rendahnya mobilitas sosial, kegiatan impor yang terlalu besar serta kurang berkembangnya industry kerajinan masyarakat," paparnya.
Menurut Fitri Sagantha, kesenjangan pendapatan yang terjadi di Indonesia memiliki dampak negatif terdiri dari tingkat kesehatan yang rendah, ketidakstabilan sosial dan politik, kemiskinan, terbatasnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta terhambatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dalam mencapai pemerataan pendapatan ekonomi di Indonesia bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, Lembaga non-profit, dan masyarakat sipil untuk mengembangkan kebijakan dan program yangmendukung kesetaraan ekonomi di Indonesia.