Pariwisata telah menjadi katalis penting bagi pertumbuhan ekonomi di beberapa negara berkembang. Pariwisata memberikan sumbangan bagi devisa dan cadangan devisa. Secara umum, pariwisata berpotensi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi sekaligus menciptakan lapangan kerja dan merangsang pertumbuhan di sektor-sektor lainnya.Â
Sektor pariwisata dipandang sebagai salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan di masyarakat setempat dan mendorong pembangunan di beberapa daerah yang baru berkembang. Di Indonesia, sektor pariwisata dan industri kreatif menghasilkan devisa yang tinggi.
 Peningkatan nilai devisa pariwisata diikuti oleh peningkatan kualitas, dan sektor ekonomi tersebut juga memberikan sumbangan pada peningkatan nilai ekspor dibandingkan dengan nilai impor.Â
Ekonomi kreatif mencatat surplus perdagangan selama tahun 2010 hingga 2013 dengan nilai surplus sebesar Rp 118 triliun yang berarti sumbangan devisa dari sektor ekonomi kreatif mencapai US$ 11,89 miliar, sehingga secara total sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah memberikan sumbangan devisa sebesar US$ 21,95 miliar. Dapat dikatakan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif telah memberikan sumbangan sebesar 11,04% terhadap devisa Indonesia (Kemenparekraf, 2014).
Dari konteks pariwisata, terdapat satu kawasan wisata di Indonesia, yaitu kawasan Dataran Tinggi Dieng, yang merupakan salah satu objek wisata yang paling diminati dan diminati di Jawa Tengah. Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng merupakan destinasi wisata alam yang terletak di wilayah pegunungan Jawa Tengah, Indonesia. Dieng berada pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu dataran tinggi tertinggi di Indonesia.Â
Dieng terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau serta kaya akan warisan budaya dan sejarah. Daya tarik utama Dieng adalah kompleks candi Hindu kuno yang diyakini berasal dari abad ke-8, seperti Candi Arjuna dan Candi Gatotkaca.Â
Candi-candi tersebut merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Mataram Kuno. Kemudian ada Telaga Warna, sebuah telaga yang memiliki air dengan warna-warna indah yang berubah-ubah, karena kandungan belerang dan pantulan sinar matahari, lalu kawah Sikidang, sebuah kawah gunung berapi yang masih aktif, di mana pengunjung dapat melihat aktivitas panas bumi berupa letusan gas dan lumpur panas.Â
Bukit Sikunir sebagai tempat favorit untuk menikmati Golden Sunrise di Dieng yang terkenal itu. Dari puncak Bukit Sikunir, pengunjung dapat melihat pemandangan pegunungan yang spektakuler.Â
Dieng juga dikenal dengan tradisi budayanya seperti Ruwatan Anak Gimbal, upacara adat untuk anak berambut gimbal yang diyakini memiliki kekuatan magis. Karena letaknya di dataran tinggi, Dieng memiliki suhu yang sejuk hingga dingin, bahkan mencapai di bawah 10C pada malam hari, sehingga menjadi destinasi ideal bagi wisatawan yang mencari suasana pegunungan yang segar. Dieng juga dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah, seperti perkebunan kentang, perbukitan, dan lembah.Â
Destinasi wisata ini, adalah objek wisata alam yang memiliki panorama alam yang menawan serta daya tarik budaya yang unik, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, yang mungkin memiliki respon yang berbeda-beda terhadap pengalaman pasca kunjungannya. Namun, meskipun citra destinasi yang dipersepsikan dapat menghasilkan respon positif atau negatif sebagai konsekuensi dari pengalaman wisatawan, terdapat inisiatif dan upaya yang dirancang untuk menciptakan dan memberikan pengalaman yang unik dan berharga, yang merupakan komponen penting dalam membentuk nilai yang dipersepsikan.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi niat wisatawan untuk berkunjung kembali ke destinasi wisata dataran tinggi dieng yaitu citra destinasi wisata, Nilai pengalaman wisatawan, Kepuasan pengalaman wisatawan. citra secara keseluruhan merupakan pertimbangan penting dalam memilih kegiatan sebelum menentukan destinasi wisata.Â
Citra destinasi wisata memiliki hubungan dengan atribut identitas destinasi tersebut. Dengan cara ini, citra pariwisata dengan mudah membuat wisatawan terkesan dengan keunikan suatu tempat  dan menjamin peluang untuk wisatawan akan mengunjungi  tempat itu kembali. Persepsi tempat wisata menurut wisatawan sangat penting dalam pengambilan keputusan, pemilihan destinasi, evaluasi pasca perjalanan, dan perilaku masa depan.Â
Selama pemilihan destinasi biasanya mempertimbangkan pengaruh sistematis komponen-komponen seperti nilai, citra, dan kepuasan terhadap kemungkinan  kembali ke suatu destinasi. Mereka berpendapat bahwa jika tidak satu pun dari komponen-komponen ini dipertimbangkan, maka sulit untuk menjelaskan secara konseptual kunjungan berulang ke suatu lokasi. Wisatawan yang memiliki kesan positif terhadap suatu tempat cenderung akan kembali lagi atau merekomendasikannya kepada orang lain
Nilai suatu pengalaman wisatawan dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor, termasuk lingkungan serta produk dan layanan yang ditawarkan. Hal ini menyangkut pandangan pengunjung terhadap apa yang dibuat dan disampaikan. Individu mengkodekan  nilai yang dirasakan sebagai versi ringkas dari informasi penting yang mereka terima. Hal ini berkaitan dengan ekspresi diri untuk menikmati kesenangan yang terkait dengan impuls emosional yang berasal dari pengalaman mengonsumsi.Â
Nilai pengalaman dikaitkan dengan persepsi pengunjung melalui penggunaan langsung atau tidak langsung  suatu objek tertentu. Jenis pengalaman yang berbeda dapat memberikan tingkat nilai yang berbeda kepada pengunjung.Â
Nilai dari pengalaman mereka, terutama nilai yang diperoleh dari mengunjungi suatu tempat tertentu, ditentukan oleh nilai yang diperoleh dari pengalaman tersebut. Lebih lanjut dikatakan bahwa kepuasan pengalaman merupakan hasil dari pengalaman nilai karena menghasilkan perasaan senang dan gembira. Pada akhirnya, pengalaman wisatawan secara langsung terkait dengan niat perilaku untuk Kembali lagi.
Konsep kepuasan pengalaman wisatawan berasal dari konsep kepuasan pelayanan dan sejak itu diperluas hingga mencakup penelitian yang berhubungan dengan kepuasan wisatawan dan dampaknya dalam situasi tertentu. Tingkat kepuasan yang diterima wisatawan terhadap layanan yang diterimanya selama perjalanan atau  aktivitas wisatawan disebut sebagai "kepuasan pengalaman". Oleh karena itu, kepuasan pengalaman terkait dengan seberapa puas individu terhadap konten layanan yang terkait dengan transaksi tertentu. Kepuasan wisatawan berpengaruh positif terhadap sikap wisatawan terhadap  perhotelan dan produk serta layanan pariwisata, dan pada gilirannya, sikap positif mempengaruhi niat perilaku wisatawan pasca kunjungan.Â
Sikap wisatawan terhadap destinasi wisata dipengaruhi oleh kualitas layanan secara keseluruhan dan kepuasan terhadap destinasi wisata. Singkatnya, kualitas dan kepuasan layanan mempercepat sikap wisatawan terhadap destinasi wisata.
Setelah melakukan survei secara daring kepada 140 responden. Survei ini melibatkan responden dari semua usia, dengan responden termuda berusia 15 tahun dan tertua berusia di atas 50 tahun. Dengan kategori usia wisatawan dengan persentase terbesar adalah 21 - 30 tahun (68%), diikuti oleh 31 - 40 tahun (17%). Seperti yang tergambar pada Tabel 1, responden laki-laki lebih banyak (51%) dibandingkan perempuan (49%). Hal ini dapat menunjukkan bahwa wisatawan laki-laki lebih cenderung mengunjungi kawasan wisata ini untuk bersenang-senang atau bersantai. Sekitar 68% responden berasal dari Provinsi Jawa Tengah, sedangkan 32% merupakan wisatawan dari luar Provinsi Jawa Tengah. 100% responden pernah mengunjungi Dieng sebelumnya menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu.
Untuk meningkatkan Nilai Pengalaman Wisatawan agar para wisatawan memiliki keinginan untuk kembali, pengelola wisata di Dieng perlu meningkatkan nilai pengalaman yang dirasakan wisatawan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah objek wisata baru yang unik, meningkatkan fasilitas wisata, atau menciptakan pengalaman yang lebih berkesan dan personal. Menyediakan paket wisata yang menawarkan pengalaman berbeda setiap kali berkunjung juga dapat memberikan nilai tambah yang memotivasi wisatawan untuk kembali. Dari segi infrastruktur kami menemukan beberapa pengalaman wisatawan dengan ditemukan jawaban responden yang memilih bahwa infrastruktur dan transportasi menuju Dieng masih sulit apalagi kalau melalui jalur banjarnegara, dapat menjadi poin bahwa meskipun Citra Pariwisata Dieng mungkin sudah kuat, namun tanpa didukung sarana prasarana dan sarana transportasi yang memadai, citra positif tersebut belum cukup untuk mendorong wisatawan datang Kembali bahwa perlu diperhatikan peningkatan infrastruktur seperti jalan, transportasi lokal, dan akomodasi yang berkualitas. Selain itu, pengelolaan kebersihan dan kenyamanan lokasi wisata perlu ditingkatkan agar pengalaman wisatawan yang pertama kali berkunjung memuaskan dan membuat mereka ingin kembali lagi. penting juga bagi pengelola pariwisata Dieng untuk menjaga kesan positif yang melekat dalam ingatan konsumen agar kepuasan pengalaman wisawatan selama berada destinasi wisata dieng dapat menjadi sebuah dorongan mereka untuk berbagi cerita kepada teman terdekat tentang asiknya berkunjung ke dieng, sehingga memperbesar kemungkinan mereka untuk memilih kembali berkunjung ke Dieng di masa mendatang, dan mampu membangun ikatan emosional dengan wisatawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H