Mohon tunggu...
Politik

Kerusakan Moral Sebagai Dampak dari Kurangnya Pemahaman Terhadap Ideologi Bangsa

28 Agustus 2016   16:07 Diperbarui: 28 Agustus 2016   16:13 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan, gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang berorientasi pada tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan , diantaranya bidang kehidupan politik, hukum , pertahanan keamanan , sosial budaya , serta bidang keagamaan. Karl Marx, mengartikan ideologi sebagai bentuk dari reproduksi sosial. Ia juga mengartikan sebagai alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.

Pancasila  merupakan ideologi bangsa, pancasila seharusnya  menjadi  pandangan dan pedoman bagi masyarakat indonesia. semua hukum dan aturan yang berlaku  pada  ideologi bangsa. Sila kedua pancasila yang berbunyi “kemanusian yang adil dan beradab “. Dalam KBBI(kamus besar bahasa indonesia) beradab berarti mempunyai adab,mempunyai budi bahasa yang baik,serta berlaku sopan.

Namun sayangnya,tidak seluruh masyarakat memahami sila ke dua  pancasila ini. Seiring dengan perkembangan zaman, ideologi bangsa ini seakan-akan semakin tenggelam. Tidak hanya di kalangan remaja,dekadensi moral juga menyerang kalangan  dewasa. Mereka  yang seharusnya mendidik anak-anaknya menuju kebikan,  menanamkan nilai-nilai yang baik, malah justru ikut terperosok dalam jatuhnya pemahaman akan ideologi bangsa ini.

Bukti nyata dari dekadensi moral sebagai akibat dari bobroknya pemahaman akan ideologi bangsa terlihat dari maraknya kasus-kasus kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan. Usai kasus guru-guru yang dipenjarakan akibat dianggap lakukan tindakan kurang berkenan pada murid, kali ini orangtua mulai 'beraksi'. Seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 di Tamalate, Makassar dianiaya oleh orangtua siswa yang ditegur. Seperti dikutip dari Kompas.com, diduga penganiayaan terjadi pada Rabu, 10 agustus lalu.

Sang guru yang diketahui bernama dahrul pada hari itu menegur putra dari Adnan Achmad, Muh Alif yang dikabarkan tidak membawa perlengkapan menggambar dan buku wajib. Selain itu, Alif juga diduga tidak mengerjakan tugas. Akibatnya, Dahrul pun mengusirnya dari kelas. Setelah diusir dari kelas, Alif pun dikabarkan menghubungi sang ayah. Tidak terima anaknya diusir, Adnan pun langsung menuju sekolah. Setelah tiba di sekolah Adnan langsung menuju ruang kelas dan dilayani oleh Dahrul. Tanpa menunggu kejelasan yang tepat terkait alasan mengapa anaknya sampai diusir dari kelas, cekcok antara Adnan dan Dahrul tak dapat dihindari.

Adnan diduga tersulut emosi dan memukul wajah Dahrul. Akibatnya, wajah dan mulutnya pun terluka hingga berdarah. Mengetahui keributan tersebut, anggota Bimmas yang berjaga di sekitar sekolah pun mengamankan pelaku. Bukan hanya Bimmas, puluhan siswa yang berada di dalam kelas pun mencoba melerai.

Kasus ini merupakan satu dari berjuta kasus lainnya yang tidak kita sadari. Mengingat kembali sila kedua dari Ideologi bangsa kita, pancasila yaitu, “Kemanusiaan yang adil dan beradab” harusnya masyarakat dapat menjalani kehidupan yang aman, nyaman, dan tentram. Masyarakat Indonesia harusnya memiliki moralitas yang baik serta beradab. Ibarat sebuah pedoman, ideologi itulah yang menjadi panduan hidup masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara ini tidak akan berjalan baik jika masyarakatnya semakin melupakan apa yang menjadi dasar negara ini.

Sumber :

https://metakalasari.wordpress.com/2010/06/09/pengertian-ideologi-2/

http://thedarkancokullujaba.blogspot.co.id/2012/09/ideologi-pancasila.html

http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/08/160811_trensosial_guru_makassar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun