Sumurup, Bendungan, Trenggalek (08/12/2022) -- Dalam dunia dewasa ini, masyarakat Indonesia sudah menyadari bahwa kegiatan berwirausaha berperan dalam perkembangan serta pertumbuhan perekonomian negara. Salah satu bentuk kegiatan wirausaha ialah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini sejalan dengan data Statistik pertumbuhan produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2009 dengan nilai presentase 4,5% dan terus meningkat pada tahun 2017 senilai 5,01%, serta terus meningkat pada triwulan I pada tahun 2018 sejumlah 5,06%. Bahkan secara keseluruhan UMKM menyumbangkan 60,34% PDB negara. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa UMKM memiliki potensi penting dalam menopang perekonomian negara Indonesia.
Namun sangat disayangkan bahwa sebagian besar UMKM di desa Sumurup tidak melakukan pembukuan pada transaksi mereka. Hal ini dapat berakibat fatal yang menimbulkan kerancuan pada keuangan mereka baik untuk keuangan pribadi maupun keuangan bisnis. Seperti yang dikatakan oleh ibu Sri, salah satu pelaku UMKM keripik pisang Srikandi di desa Sumurup, "Saya itu ngga paham mbak, ga telaten ngitung sitok-sitok." begitu keluhnya.
Untuk itu mahasiswa KKN-T UM berinisiatif untuk melakukan program kerja berupa sosialisasi dan pendampingan digitalisasi laporan keuangan bagi para pelaku UMKM di desa Sumurup dengan penanggung jawab program kerja Maria Prajnya Paramitha. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan berbagai teknologi yang ada khususnya di bidang ekonomi, serta membantu para pelaku UMKM untuk melakukan pembukuan sederhana demi mengetahui perkembangan usaha bisnis yang sedang mereka jalani sekarang.
Sosialisasi ini diikuti oleh para pelaku UMKM di desa Sumurup dan dilanjutkan dengan pendampingan di hari berikutnya. Sosialisasi pada pertemuan pertama, Kamis (01/12/2022) diawali dengan pemaparan materi terkait penjelasan singkat mengenai pembukuan sederhana oleh Maria. Selain itu para pelaku UMKM ini dibantu untuk mengetahui banyak manfaat yang didapat dalam melakukan pembukuan pada usahanya, hal ini tentu sejalan dengan tujuan bisnis mereka yakni untuk menghindari kerugian lewat evaluasi bisnis itu sendiri.Â
Pada kegiatan selanjutnya mahasiswa juga melakukan sedikit pemaparan mengenai cara melakukan pembukuan sederhana, disini para pelaku UMKM diperkenalkan pada akuntansi sederhana mengingat banyak dari mereka yang masih awam terhadap ilmu pencatatan laporan keuangan karena dianggap rumit, merepotkan, dan kurang penting dalam melakukan usaha bisnis.Â
Namun keinginan untuk terus berkembang dan belajar terlihat dari antusiasme warga yang hadir pada pertemuan kali ini. Pada akhir pertemuan, mahasiswa membagikan booklet yang diproduksi berisi tutorial aplikasi Bukuwarung kepada para tamu undangan. Hal ini bertujuan agar memudahkan para tamu undangan dalam penggunaan salah satu aplikasi pencatatan laporan keuangan khususnya bagi UMKM tersebut.