Mohon tunggu...
KKN UM Desa Sidodadi
KKN UM Desa Sidodadi Mohon Tunggu... Freelancer - Offiacial Akun KKN UM Sidadodi

Artikel-artikel berita terkait program kerja KKN UM.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN UM Sidodadi Lakukan Pendataan Kependudukan, Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), dan MCK

4 Juli 2019   13:25 Diperbarui: 4 Juli 2019   13:36 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kab. Malang -- Senin, 17 Juni 2019. KKN UM yang bertempat tinggal di Dusun Umbulrejo, Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan berinisiatif dalam rangka pengenalan lingkungan desa memiliki program pendataan penduduk agar data tersebut dapat digunakan oleh pihak desa untuk kebaikan penduduk seperti pemberian bantuan dan sumber informasi keadaan penduduk.

Dalam kegiatan ini, KKN yang berlokasi di Desa Sidodadi memiliki 5 Dusun yaitu Dusun Umbulrejo, Kedungrampal Lor, Kedungrampal Kidul, Sumberduren Lor, dan Sumberduren Kidul. Pada kegiatan pendataan tersebut berfokus pada Dusun Sumberduren Kidul yang memiliki 7 RT. Dengan lokasi RT yang memiliki cerita tersendiri dalam proses pendataan tersebut.

Sidodadi memiliki keanekaragam alam seperti perbukitan kapur yang masih hijau dan beberapa titik yang masih hutan begitupun perkampungannya jarak kampung ke kampung lainnya masih di apit oleh tumbuhan kata lain dari hal tersebut adalah Dusun Sumberduren Kidul memiliki wilayah yang sangat luas namun pembangunan dalam Dusun tersebut masih lambat. Masyarakat yang mendiami dusun tersebut, mayoritas adalah keturunan Madura-Jawa artinya kebanyakan masyarakat berkomunikasi dengan bahasa Madura.

Pernah dalam suatu kegiatan pendataan, kelompok mahasiswa KKN memiliki kesulitan medan jalur yang akan di tempuh namun keterbatasan pemahaman bahasa yang awam menggunakan bahasa Indonesia sulit untuk dimengerti dan itu menjadi cerita menarik dalam masyarakatnya. Terdapat juga suatu kampung beberapa rumah yang harus di tempuh dengan menggunakan jalan kaki berada di bawah kaki bukit. Dengan keterbatasan bahasa, kebanyakan masyakat juga asing didatangi oleh orang asing beberapa kali mahasiswa KKN dianggap penipu.

"Kami pernah ditipu, jadi kami takut jika ada pendataan seperti ini." Tutur salah seorang warga sembari meminta maaf dan menjelaskan alasannya

Selain masyarakatnya mayoritas hanya dapat berbahasa Madura, namun masyarakat antusias untuk di datangi seperti saat pendataan mereka tak malu untuk memberikan makan, minum dan sekedar bercengrama. Dalam hal inilah yang menjadi ciri khas utama pedesaan yang sulit dijumpai dalam masyarakat perkotaan. Selain masyarakat memiliki agama yang beranekaragam, namun rasa toleransi sangat kental didalamnya.

"Masyarakat disini sangat baik dan ramah, selain keindahan alam yang masih asri masyakat disana juga tidak kalah menarik untuk dikenal." Tutur salah seorang mahasiswa KKN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun