Mohon tunggu...
Nature

Pemanfaatan Limbah Kain Perca Hasil Konveksi Menjadi Produk Kreatif

13 Februari 2019   22:01 Diperbarui: 13 Februari 2019   22:13 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Produk Kain Perca -dokpri

Jumat, 1 Februari 2019 -- Desa Sastrodirjan 60% penduduknya bermata pencaharian sebagai pengusaha rumahan konveksi, hampir setiap rumah memiliki mesin jahit sendiri. pekerjaan ini hampir seluruh rumah menghasilkan limbah kain yang tersisa dari sisa-sisa jahitan atau yang disebut dengan kain perca.

Limbah kain perca ini tidak digunakan kembali oleh pengusaha konveksi sehingga kebanyakan menumpuk ataupun ada yang dijual kembali untuk dijadikan kain kembali tapi dengan kualitas dibawah kain pada awalnya.

Dikarenakan tidak adanya pemanfaatan kain perca ini, maka seorang mahasiswi jurusan teknik Arsitektur KKN Undip mempunyai ide untuk memanfaatkan limbah kain perca menjadi produk yang kreatif.

Produk kreatif ini yaitu dengan membuat limbah kain perca menjadi bahan rumah tangga seperti sarung bantal, pouch, tas kecil, tempat tisu dll.

Produk diperkenalkan kepada masyarakat Desa Sastrodirjan pada Jumat di Posko KKN.  Pelaksanaan kegiatan diikuti oleh masyarakat dan Karang Taruna, masyarakat tertarik dengan solusi pemanfaatan limbah kain perca menjadi produk baru yang kreatif.

Bahan yang mudah didapat dan harga produksi yang murah menjadikan acuan untuk memulai bisnis baru dari limbah kain perca.

Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat berpikir kreatif dengan pemanfaatan limbah kain perca dan dapat menjadikan bahan yang awalnya tidak terpakai menjadi barang yang berguna dan berdaya jual tinggi.

Gambar 1. Produk Kain Perca - dokpri
Gambar 1. Produk Kain Perca - dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun