Desa Pagergunung, Magelang  (25/01/2024) - Dalam era digital yang semakin maju, pemanfaatan teknologi dan platform online menjadi kunci keberhasilan. Hal ini terbukti dari usaha pemerintah Indonesia yang terintegrasi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi untuk terus mengembangkan pelayanannya di sektor pariwisata dan kunjungan ke luar negeri.  Salah satu platform atau aplikasi  yang memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan layanan yaitu M-Paspor.Â
Dengan adanya edukasi dan pengajaran penerbitan dan pembuatan paspor ini  melalui M-Paspor, masyarakat dapat dengan  mudah mendapatkan akses berupa pelayanan untuk pembuatan paspor secara cepat, mudah, dan praktis. Berdasarkan survey, masyarakat Desa Pagergunung terutama Dusun Bongos masih belum memahami mengenai aplikasi M-Paspor dan bagaimana cara menggunakannya. Maka dari itu,, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP  2023 Maria Angeli Adind melakukan pelatihan dan pengelolaan Layanan Digital Pembuatan Paspor melalui M-Paspor bagi masyarakat desa. Dengan adanya pelatihan ini masyarakat desa juga mampu memahami pentingnya layanan digital agar lebih mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Â
Pemberian edukasi mengenai pemanfaatan M-Paspor bertujuan agar  digitalisasi mengenai M-Paspor serta berbagai keunggulannya dapat lebih terealisasikan dengan cepat dan luas. Kegiatan edukasi dilaksanakan pada Kamis, 25 Januari 2024 di Dusun Bongos, Pagergunung. Keberjalanan kegiatan  dimulai sekitar pukul 21.00 - 22.00, dimana pemberian edukasi dibersamai dengan kegiatan yasinan ibu-ibu Dusun Bongos sehingga sasaran audiens yaitu kelompok ibu-ibu yasinan Dusun Bongos. Secara keseluruhan jumlah ibu-ibu yang mengikuti kegiatan M-Paspor ini mencapai 50 orang. Mahasiswa KKN memberikan pengetahuan terkait pengertian aplikasi M-Paspor, beragam fitur-fitur unggulan, serta menjelaskan skema pendaftaran.
Mahasiswa penggagas kegiatan M-Paspor, Maria Angeli, mengatakan, "Era digital saat ini semakin berkembang, hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan masyarakat untuk memiliki paspor semakin meningkat, baik untuk tujuan pendidikan, bekerja, maupun wisata. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui terlebih di era digital saat ini. Sosialisasi ini diharapkan agar masyarakat Desa Bongos lebih mandiri dan memahami bagaimana alur pembuatan paspor melalui aplikasi M-Paspor."
Pelatihan dan Pengelolaan ini disambut baik dan mendapat respon positif oleh ibu-ibu di Dusun Bongos yang dapat dilihat dari banyaknya ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan pertemuan, keantusiasan ibu-ibu dalam program kerja pelatihan ini, dan, kesadaran serta keterbukaan ibu-ibu untuk memahami pentingnya layanan digital untuk mempermudah kegiatan terutama dalam bepergian ke luar negeri. Saat kegiatan berlangsung terdapat seorang ibu yang mengutarakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa karena memang sebelumnya belum ada proker seperti ini dan dengan adanya proker ini masyarakat  sudah tidak bingung lagi dalam pembuatan paspor karena informasi yang didapatkan sudah sangat jelas, mengena, dan efektif.
Harapannya pelatihan pembuatan paspor melalui M-Paspor ini, masyarakat Desa Pagergunung memiliki kesempatan yang sama dengan masyarakat yang lain sehingga seluruh kegiatan yang berurusan dengan luar negeri dapat berjalan dengan efektif dan efisien.  Direktorat Jenderal Imigrasi juga tak henti-hentinya memperbaharui segala fitur dan layanan  agar masyarakat mendapat pelayanan yang puas dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H