Mohon tunggu...
Desak MadeYoniartini
Desak MadeYoniartini Mohon Tunggu... Dosen - penulis

menulis adalah ekpresi rasa lewat kata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maha yang Kedua (Mahasiswa)

23 November 2023   05:58 Diperbarui: 23 November 2023   06:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fakta menarik yang harus kita ketahui adalah hanya ada dua maha di dunia ini yaitu Maha Esa (Tuhan) dan mahasiswa, begitu hebatnya gelar mahasiswa sehingga tidak semua orang dapat mencicipi gelar tersebut, terlebih lagi biaya kuliah di Indonesia yang dapat dikatakan tidak murah bagi sebagia masyarakat Indonesia (terutama yang kurang mampu). Walaupun ada beasiswa nyatanya jumlahnya masih terbatas dan ada juga beasiswa yang hanya menanggung pembayaran kuliah sementara biaya hidup dan lain-lain masih harus menjadi tanggung jawab si empunya gelar maha tersebut. 

Nyatanya biaya tak melulu menjadi beban para mahasiswa, ada banyak tugas dan tanggung jawab yang harus mereka emban di pundak mereka yang kokoh bagi batu karang, baik tugas secara pribadi maupun tugas sosial kemasyarakatan. Mahasiswa dituntut menjalankan tri dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penelitian.

Mahasiswa bebas menentukan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, maka konsekuensinya adalah mereka harus belajar dengan giat dan diharapkan memperoleh nilai yang baik. Proses pembelajaran di perguruan tinggi tentu saja berbeda dengan di Sekolah Menengah Atas, pada perguruan tinggi mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri dan tentu saja mengerjakan tugas-tugas yang jumlahnya tidak bisa dikatakan sedikit. Terkadang banyak mahasiswa yang mengeluh dengan tugas-tugas yang diberikan oleh dosennya, mereka beranggapan bahwa tugas yang diberikan terlalu berlebihan dan memberatkan, padahal yang mereka tidak sadari adalah, tugas menjadi salah satu pilihan belajar yang paling efektif.

Karena dengan mengerjakan tugas maka pendalaman mahasiswa terhadap materi akan semakin komprehensif. Salah satu yang dikeluhkan oleh mahasiswa adalah manajemen waktu dalam mengerjakan tugas, hal ini disebabkan karna kebiasaan SKS (sistem kebut semalam), padahal jika mengerti manajemen waktu, maka semua tugas dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan terselesikan dengan baik serta tidak akan mengalami setres berlebihan. Tipsnya adalah sebaiknya tugas dikerjakan tepat setelah diberikan oleh dosen, jangan pernah menunda-nunda mengerjakan tugas.

Mahasiswa sebagai generasi harapan bangsa diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, hal ini merupakan bentuk pengimplementasian dharma yang kedua yaitu pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa diharapkan memiliki bekal yang nantinya dapat digunakan dalam masyarakat ketika mereka sudah siap dan lulus kuliah. Salah satu cara mendapatkan bekal ini adalah dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Saat ini telah banyak unit kegiatan mahasiswa yang sangat bermanfaat misalnya pencinta alam, kewirausahaan, kajian keagamaan, keterampilan kesenian dan banyak yang lainnya.

Dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler ini maka mahasiswa akan menjadi pribadi yang terasah berorganisasi dan terampil dalam bersikap serta tentu saja memiliki keunggulan emosional. Keterampilan-keterampilan ini dapat dipraktekkan saat kuliah kerja nyata.  Kuliah kerja nyata merupakan bentuk pengimplementasian segala kemampuan dan keterampilan mereka untuk terjun bersama Masyarakat, para mahasiswa akan belajar banyak hal dari program ini. Tapi ingat jangan sampai kegiatan ekstra kulikuler menjadi alasan menunda-nunda lulus kuliah, karna lulus kuliah bukan hanya tanggung jawab pada diri sendiri tapi juga pada orang tua, keluarga dan nama baik kampus tercinta.

Mahasiswa sebagai insan akademis sudah selayaknya mengembangkan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk implementasi dharma yang ketiga yaitu penelitian. Menjadi mahasiswa tentu harus memiliki pandangan dan cara berfikir yang berbeda dibandingkan mereka yang belum memiliki kesempatan mencicipi bangku kuliah. 

Mahasiswa harus memiliki pandangan yang terbuka, berpikir kritis dan bersikap terdidik. Segala sesuatu harus dianalisa dengan cermat, menggunakan data dan fakta bukan sekedar asumsi belaka. Mahasiswa harus peka terhadap lingkungan dan masyarakatnya, mengambil tindakan jika diperlukan dan berbagi informasi jika dibutuhkan. Salah satu upaya dalam meningkatkan sikap kristis dan keperdulian sosial mahasiswa yaitu dengan melakukan penelitian, setiap mahasiswa dengan berbagai jenjang pendidikan baik S1 (Skripsi), S2 (Tesis) dan S3 (Disertasi) wajib mengaktualisasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam bentuk penelitian yang hasilnya membawa dampak baik secara teoritis maupun praktis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun