Kimia larutan adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dan perilaku zat yang terlarut dalam pelarut, terutama air. Dua konsep penting dalam kimia larutan adalah titrasi asam-basa dan sifat koligatif larutan. Kedua konsep ini tidak hanya esensial dalam teori kimia, tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, seperti biologi, kedokteran, dan industri. Artikel ini akan membahas masing-masing konsep tersebut serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Titrasi asam-basa adalah metode kuantitatif yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu asam atau basa dalam larutan dengan cara menambahkan larutan standar yang memiliki konsentrasi diketahui hingga reaksi mencapai titik ekivalen. Titik ekivalen adalah titik di mana jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa dalam larutan. Dalam titrasi asam-basa, larutan standar (titrant) ditambahkan secara bertahap ke dalam larutan yang akan dianalisis (analyte) sampai terjadi perubahan warna indikator atau terdeteksi perubahan pH yang signifikan. Indikator adalah zat yang berubah warna pada pH tertentu, menunjukkan bahwa titik ekivalen telah tercapai.
Contoh:
- Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat: Misalnya, HCl (asam klorida) dititrasi dengan NaOH (natrium hidroksida). Reaksi yang terjadi:
Titik ekivalen tercapai ketika jumlah mol HCl sama dengan jumlah mol NaOH.
- Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat: Misalnya, CHCOOH (asam asetat) dititrasi dengan NaOH. Reaksi yang terjadi:
 Titik ekivalen terjadi pada pH lebih dari 7 karena garam yang terbentuk bersifat basa.
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat yang bergantung pada jumlah partikel terlarut dalam larutan, bukan pada jenis partikel tersebut. Sifat koligatif meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
Contoh
- Penurunan Tekanan Uap: Penurunan tekanan uap terjadi ketika zat terlarut ditambahkan ke pelarut. Contohnya, ketika garam (NaCl) ditambahkan ke dalam air, tekanan uap air menurun karena adanya ion-ion Na dan Cl yang mengganggu penguapan molekul-molekul air.
- Kenaikan Titik Didih: Ketika zat terlarut ditambahkan ke dalam pelarut, titik didih larutan meningkat. Contohnya, air garam mendidih pada suhu lebih tinggi daripada air murni.
- Penurunan Titik Beku: Penurunan titik beku terjadi ketika zat terlarut ditambahkan ke pelarut. Contohnya, penambahan garam ke jalanan pada musim dingin untuk mencegah pembentukan es.
- Tekanan Osmotik: Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan aliran osmosis. Contohnya, dalam tubuh manusia, tekanan osmotik membantu menjaga keseimbangan cairan antara sel dan lingkungan sekitarnya.