Ionic liquid (cairan ionik) adalah cairan yang memuat ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Keunggulan cairan ionik antara lain tidak mudah menguap, stabilitas termal hingga 300 C, kelarutan pada banyak senyawa organik, anorganik, dan organometalik, serta sifat seperti polaritas, hidrofilisitas, dan lipofilisitas dapat diubah sesuai kebutuhan (Melwita, 2011). Adapun jenis-jenis ionic liquid dan beberapa sifat fisik dan kimianya disajikan pada Tabel 1. berikut.
Ionic liquid merupakan garam dengan titik leleh di bawah 100 C. Berdasarkan titik leleh cairan ionik, terdapat cairan ionik yang disebut room temperature ionic liquid (RTIL) atau cairan ionik suhu kamar. RTIL merupakan salah satu jenis cairan ionik sebagai dasar pengembangan karena memiliki bentuk yang cair pada suhu kamar (Melwita, 2011).Â
Aplikasi ionic liquid dalam kehidupan manusia diantaranya sebagai pelarut alternatif untuk mengekstraksi komponen aktif dari tumbuhan obat, penyerap gas CO2 untuk mengatasi pemanasan global, dan sebagai katalisator potensial untuk meningkatkan produksi biofuel. Berikut penjelasan secara rinci.
- Pelarut alternatif untuk mengekstraksi komponen aktif dari tumbuhan obat
Untuk mengeksplorasi kandungan dan potensi senyawa aktif dari bahan alami, semakin banyak pelarut yang menggunakan pendekatan yang menerapkan prinsip kimia ramah lingkungan.Â
Salah satunya adalah pelarut ionik, yang digunakan karena fleksibilitasnya dalam kombinasi ionik untuk menyesuaikan sifat fisikokimia senyawa target. Ionic liquid juga dapat dianggap sebagai substituen potensial untuk pelarut organik yang mudah menguap, mudah terbakar, dan toxic.Â
Sebaliknya, hal ini berlaku untuk pelarut cair ionik; sifat fisikokimia mereka dapat memengaruhi hasil ekstraksi, serta beberapa pertimbangan tambahan tentang proses secara keseluruhan, termasuk dampak ekonomi dan lingkungannya. Pelarut ionic liquiq telah digunakan selama sepuluh tahun terakhir. Untuk mendapatkan bahan aktif dari tanaman, berbagai metode, biaya, dan kompleksitas telah digunakan. Â Untuk menghasilkan sebanyak mungkin metabolit sekunder yang dibutuhkan, metode ekstraksi harus ideal. Metode ini harus sederhana, cepat, aman, ekonomis, ramah lingkungan, dan dapat direproduksi (Ahmad & Mun'im, 2016).
- Penyerap gas CO2 untuk mengatasi pemanasan global
Dengan menyerap CO2 dan mengubah distribusi muatan pada permukaan molekul melalui ikatan hidrogen, ionic liquiq memiliki peran yang signifikan dalam menjaga keseimbangan iklim dan menekan emisi gas rumah kaca. Ini adalah alasan mengapa para peneliti sangat tertarik pada penggunaan cairan ionik dalam proses reduksi elektrokimia.Â
Mereka percaya bahwa menggunakan cairan ionik yang dicampur dengan elektrolit dapat meningkatkan kecepatan reaksi dalam proses reduksi elektrokimia CO2. Proses penangkapan karbon dioksida terdiri dari tiga tahap pembakaran: pasca-pembakaran, pra-pembakaran, dan pembakaran oksigen (Anggraini & Sutjahja, 2023).
- Katalisator potensial untuk meningkatkan produksi biofuel
Biofuel ialah sumber energi terbarukan yang penggunaannya terus dioptimalkan dalam berbagai bidang Salah satunya adalah pembuatan katalis untuk mengubah minyak nabati menjadi biodiesel dan mengubah biomassa menjadi etanol. Saat ini, cairan ion menarik perhatian sebagai katalis potensial untuk berbagai reaksi kimia. (Melwita, 2011).
Ionic liquid memiliki keunggulan bahwa mereka dapat didaur ulang dan digunakan kembali dengan proses yang mudah. Penelitian tentang ionic liquid selalu melibatkan proses daur ulang. Ketika ionic liquid didaur ulang dan digunakan kembali sebagai katalis, mereka memiliki sifat yang hampir sama dengan ionic liquid yang baru, tetapi jika proses daur ulangnya salah, kualitas ionic liquid akan menurun, sehingga efisiensi ionic liquid yang dihasilkan dari proses daur ulang juga akan menurun (Melwita, 2011).