2. Topografi umumnya tidak datar, berada di daerah lereng dan perbukitan, memiliki tingkat erosi relatif tinggi yang berpotensi untuk menimbulkan degradasi kesuburan lahan;
3. Infra struktur ekonomi tidak sebaik di lahan sawah;
4. Keterbatasan biofisik lahan, penguasaan lahan petani, dan infrastruktur ekonomi menyebabkan teknologi usaha tani relatif mahal;
5. Kualitas lahan dan penerapan teknologi yang terbatas menyebabkan variabilitas produksi pertanian lahan kering relatif tinggi.
Karenanya dalam pengelolaan lahan kering membutuhkan perencanaan yang matang dan harus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi petani. Oleh karena itu, pengelolaan lahan kering harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan memperhatikan faktor-faktor seperti jenis tanaman, kondisi lahan, dan praktik konservasi tanah yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H