Kaligedang, 17 Juli 2023, Kelompok Kuliah Kerja Nyata UNEJ Membangun Desa 25 (KKN-UMD-25) memulai kegiatan pengabdian pada masyarakat di minggu ke-2 dengan berfokus pada trial and error.
Desa Kaligedang ini adalah desa yang kaya akan sumber daya alamnya yaitu sayur-sayuran dan perkebunan kopi. Maka dari itu, Mahasiswa KKN memanfaatkannya dengan membuat produk yang nantinya bisa menjadi produk khas Desa Kaligedang. Produk tersebut diantaranya adalah maggot kering sebagai pakan unggas, mie dari sayur dan juga teh dari daun kopi.
Dalam satu minggu ini para mahasiswa melakukan trial and error. Dalam pemetikan daun Kopi di minggu 2 ini mahasiswa di dampingi oleh Bapak Eko selaku Asisten Tanaman. Mahasiswa melakukan proses pembuatan teh Dakota, daun kopi yang telah di potong di jemur selama 2 hari. Kemudian tim mie sayur juga melakukan proses pengolahan mie dengan bahan dasar kubis. Kubis merupakan bahan baku yang mudah untuk ditemukan di desa Kali gedang karena mayoritas pertanian sayur di sana adalah kubis. Para mahasiswa dengan tekun menggali dan memahami potensi-potensi yang ada di desa, serta melalui proses percobaan yang berulang-ulang.Â
Salah satu anggota kelompok kami, Renji mengungkapkan "Kami berusaha untuk memahami kehidupan sehari-hari masyarakat di desa ini. Kami berusaha untuk mengetahui potensi apa yang ada dan tantangan apa yang sedang dihadapi, dan mencoba berbagai ide untuk menghasilkan solusi yang relevan."Â
Proses trial and error pada minggu ini untuk program kerja budidaya maggot yaitu adalah penetasan telur pada media yang telah disiapkan. Dalam proses penetasan telur, terdapat beberapa potensi masalah yang perlu diperhatikan, seperti kondisi suhu yang kurang sesuai dan kelembaban udara yang tidak terjaga. Untuk mengatasi masalah tersebut tim kami melakukan penetasan telur maggot di dalam ruangan tertutup dan memberi penutup net supaya kondisi pada media penetasan tetap hangat dan terjaga dari suhu luar. Lalu untuk program kerja pembuatan mie sayur dengan menentukan resep dan takaran untuk setiap bahan bakunya. Dalam penyesuaian bahan baku diharapkan adonan dapat menghasilkan mie dengan tekstur yang diinginkan. Selain itu proses pembuatan adonan perlu diuleni dengan benar supaya dapat menghasilkan mie yang elastis merata. Untuk program kerja yang ketiga yaitu produk teh dari daun kopi dengan menentukan durasi dalam proses penyangraian dan penjemuran yang dibutuhkan untuk menghasilkan cita rasa yang sesuai karena pada proses penjemuran, apabila proses pengeringan tidak sesuai akan mengakibatkan rasa dan aroma yang tidak diinginkan, atau bahkan dapat menimbulkan pertumbuhan jamur.
Tak hanya melakukan proses trial and error tim KKN juga melakukan proses penyesuain rasa kepada masyarakat. Dari proses ini tim kami mendapatkan banyak saran yang membangun dari soal cita rasa yang sesuai dengan lidah yang khalayak umum agar bisa lebih komersial.Penting untuk diingat bahwa unsur utama dari aktivitas komersial adalah usaha untuk menghasilkan keuntungan finansial, yang membedakannya dari aktivitas sosial atau nirlaba yang biasanya bertujuan untuk memberikan manfaat masyarakat atau tujuan lainnya.
Para mahasiswa KKN menyadari bahwa dalam membuat produk yang kreatif dan inovatif, penting untuk melibatkan proses eksplorasi, uji coba, dan penyesuaian rasa yang berulang. Serta peran dan komitmen sasaran dalam melanjutkan program kerja yang dirancang. Diharapkan dengan adanya program kerja dari Kelompok KKN UMD-25 dapat memberikan contoh inspiratif dan bermanfaat bagi komunitas lokal di Desa Kaligedang.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI