Mohon tunggu...
Desak NyomanPashita
Desak NyomanPashita Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Pagerwesi

1 November 2022   21:09 Diperbarui: 1 November 2022   21:10 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tepat pada hari Rabu, tanggal 26 Oktober 2022, rakyat yang menganut kepercayaan Agama Hindu kini tengah merayakan salah satu hari raya yang disebut dengan Pagerwesi. Sembari merayakan Hari Raya Pagerwesi tersebut, kita sudah sepatutnya mengetahui apa makna dari Pagerwesi tersebut.

Jika diartikan dari katanya, Pagerwesi berarti pagar besi yang menurut kepercayaan Agama Hindu diartikan sebagai suatu sikap dimana umat beragama Hindu mampu mengendalikan atau memagari diri dengan pengetahuan-pengetahuan sehingga terhindar dari kebodohan. 

Pagerwesi merupakan Hari Raya yang dirayakan empat hari setelah Hari Raya Saraswati, khususnya di Hari Rabu Kliwon wuku Sinta, yang dirayakan untuk mengingat Ida Sang Hyang Widhi dengan manifestasinya sebagai Sang Hyang Pramesti Guru, dimana Sang Hyang Pramesti Guru disini merupakan guru dari alam semesta beserta isinya.

Hari Raya Pagerwesi mengingatkan umat Hindu bahwa tanpa adanya guru dan pengetahuan, alam semesta beserta isinya akan dilanda kegelapan juga kebodohan. Sehingga, kita patut menghargai segala ilmu pengetahuan yang ada dan juga guru-guru yang menyebarkan ajaran-ajarannya yang membuat dunia terhindar dari kebodohan tanpa pengetahuan. 

Dengan begitu, umat Hindu percaya untuk selalu meneguhkan diri pada jalan kebaikan dengan tetap belajar mengenai pengetahuan serta ajaran-ajaran untuk menyebar kebaikan serta kedamaian dalam diri.

Dengan mengetahui makna-makna dari Hari Raya Pagerwesi tersebut, kita dapat mengetahui apa tujuan dengan adanya Pagerwesi tersebut dimana dengan adanya Pagerwesi kita mengetahui apa yang harus dilaksanakan untuk melaksanakan Pagerwesi dimana kita memagari diri sendiri dari kegelapan. 

Dengan mengetahui maknanya begitu, kita tidak hanya melaksanakan hari raya tersebut sesuai maknanya tetapi juga melestarikan adat dan budaya yang ada di dalam negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun