Mohon tunggu...
Desa Gawan KKN TEAM II UNDIP
Desa Gawan KKN TEAM II UNDIP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Kami adalah team KKN UNDIP Desa Gawan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gebrakan Renyah, Digital Marketing dan Pemecahan Masalah Kemasan Intip yang Mudah Hancur

24 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 24 Juli 2023   19:25 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim II KKN UNDIP Desa Gawan bersama kelompok UMKM Intip. Dokpri

Gawan (23/7). Potensi dapat berasal dari setiap titik di atas tanah desa, termasuk dari nasi yang dijemur di pekarangan rumah para warga untuk kemudian diolah menjadi makanan ringan. Terkenal dengan nama intip, cemilan bertekstur renyah dan terbuat dari nasi yang dikeringkan ini merupakan salah satu produk unggulan Desa Gawan. Memang sederhana, namun dengan keterampilan dan kreativitas yang dimiliki oleh kelompok UMKM Intip Desa Gawan, hal tersebut dikembangkan bahkan hingga dijadikan salah satu sumber mata pencaharian.

Berdasarkan penuturan salah satu anggota kelompok UMKM, intip yang diproduksi di Desa Gawan adalah intip orisinal yang dibuat hanya dengan nasi sebagai bahan utama, tanpa campuran perekat lainnya sehingga tekstur dan rasa yang dihasilkan jauh lebih nikmat. Hal tersebut menjadi salah satu faktor mengapa banyak reseller yang mengambil intip mentah untuk dijual kembali di pasaran. Terjaganya kualitas di setiap proses produksi selaras dengan kepercayaan pembeli yang kian meningkat. Dengan kata lain, intip hasil produksi Desa Gawan layak untuk meraih pasar yang lebih luas.

Atensi penulis turut singgah pada hal tersebut sehingga muncul keinginan untuk memberikan pelatihan singkat perihal digital marketing dengan pengerucutan lingkup pada marketplace sehingga kelompok UMKM Intip selain dapat meraih pasar yang lebih luas juga bisa menjalankan proses transaksi yang lebih efisien. Pelatihan ini dilakukan di kediaman salah satu anggota yang masih aktif melakukan produksi dengan beberapa anggota lainnya.

Selain materi dan informasi, pelatihan ini juga dipenuhi rasa antusias akan hal-hal baru yang belum diketahui sebelumnya seperti beberapa tips dan seluk beluk marketplace dan juga kemasan baru hasil diskusi atas permasalahan penjual intip, yaitu kerusakan produk selama perjalanan. Dengan kemasan baru yang telah diinovasikan, intip terbukti lebih terlindungi sehingga tidak mudah pecah seperti sebelumnya bahkan tanpa menambah biaya produksi terlalu banyak seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun