Mohon tunggu...
desa Bagon
desa Bagon Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Kolaboratif Desa Bagon, Mengungkap Permata Terpendam di Sisi Barat Jember

26 Juli 2024   23:30 Diperbarui: 26 Juli 2024   23:34 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Pemerintah Desa Bagon/dokpri 

Pada Senin, (22/7) sebanyak 4.001 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif ke 3 dari berbagai universitas di Kabupaten Jember, Malang, dan Kota Surabaya resmi dilepas oleh Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST,. IPU,. Asean Eng yang bertempat di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Jember. Tema besar yang diangkat oleh Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif periode ke-3 kali ini adalah "Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Jember". Setelah melakukan upacara pelepasan, para mahasiswa diterjunkan langsung menuju desa yang telah ditentukan. Desa Bagon menjadi salah satu desa objek Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif periode 3 ini.

Desa Bagon merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Puger, sebelah Selatan Kota Jember. Meskipun tergolong jauh dari hiruk pikuk kota, Desa Bagon memiliki banyak potensi yang tidak banyak diketahui orang. Berdasarkan survei dan visitasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif, ditemukan beberapa potensi yang menjadi keunikan dan ciri khas dari desa ini. 

Survei UMKM Pipa Rokok/dokpri
Survei UMKM Pipa Rokok/dokpri

Desa Bagon memiliki potensi besar dalam sektor pertanian terutama padi, tembakau, dan jagung. Menurut Pak Ahmadi, Sekretaris Desa Bagon yang ditemui di balai desa pada 22 Juli, "Sebagian besar potensi Desa Bagon berasal dari pertanian dan hampir seluruh masyarakat desa menggantungkan hidup sebagai petani." Dukungan tambahan datang dari luasnya lahan pertanian di Desa Bagon, yang mencapai 252.760 hektar. 

Dengan besarnya luas lahan yang dimiliki, masyarakat Desa Bagon berfokus pada proses produksi dan distribusi hasil agraris.   Tidak hanya berpotensi dalam bidang pertanian, beberapa masyarakat Desa Bagon memiliki profesi sampingan sebagai pengrajin. Kerajinan khas Desa Bagon antara lain: tas rajut, tasbih, telur asin, serta pipa rokok. Penjualannya pun tidak main-main, bukan hanya memasarkan di sekitar Desa Bagon dan Kecamatan Puger, para pengrajin juga mendapatkan pesanan dari luar kabupaten, pulau, bahkan mancanegara. 

"Harapannya adik-adik KKN dan Masyarakat bisa berkolaborasi. Jika di perkuliahan para mahasiswa banyak mendapatkan teori sedikit praktek, maka bisa banyak belajar dari masyarakat Bagon, begitu pula sebaliknya". Ucap Pak Ahmadi menutup acara penerimaan mahasiswa KKN Kolaboratif periode 3 di Balai Desa Bagon, Kecamatan Puger.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun