Mohon tunggu...
Dery Abdurrachim Iskandar
Dery Abdurrachim Iskandar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Training Officer @ a company in Bandung. BERMUTU Short Course Scholarship holder @\r\nIOE London, Traveler and like writing so much

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia X; Media Revolusi Karakter Bangsa Indonesia, Dari Passenger menjadi Driver

31 Desember 2015   17:03 Diperbarui: 15 Januari 2016   10:59 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Era Kini terus berganti, zaman pun terus berubah. kemunculan Teknologi informasi yang bernama internet semenjak akhir tahun 90-an telah mengubah dunia dengan cepatnya. Tatanan dunia yang terbangun selama beratus-ratus tahun berubah seketika setelah munculnya internet dan sosial media.

Perubahan dan revolusi teknologi ini menyentuh berbagai lini, termasuk merambah ke dunia pendidikan. Beberapa tahun ke belakang beberapa Universitas di eropa dan Amerika Serikat telah mencoba membuka perkuliahan online dengan sistem distance learning. Revolusi belajar tersebut diikuti oleh munculnya kursus-kursus online gratis yang terafiliasi dalam web Edx.

Untuk di  Indonesia akhirnya telah diluncurkan situs dengan konsep serupa sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan RI pada 17 Agustus lalu, sebuah kado indah dari beberapa orang di negeri ini yang masih memiliki idealisme untuk bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi negeri ini. Situs tersebut adalah Indonesiax.co.id (Indonesia X)

Peluncuran situs ini adalah salah satu jawaban dari tantangan zaman, Mengapa bisa dikatakan begitu?karena secara sosial telah ada revolusi besar dalam tatanan sosial masyarakat kita utamanya pada generasi-generasi produktif negeri ini, yaitu kemunculan Generasi Y yang akan menguasai hampir 70% demografi generasi produktif di negeri ini pada tahun 2020 mendatang.Dalam buku Generations: The History of America’s Future 1584 to 2069, William Strauss dan Neil Howe menulis tentang perkembangan generasi di Amerika Serikat, salah satunya adalah Generasi Millenium atau Generasi-Y (Y-Generation). Strauss dan Howe sendiri banyak mengambil pemikiran dari para penulis jurnal dan buku yang membahas masalah-masalah antar-generasi. Generasi Y ini  memiliki kesempatan mengakses teknologi yang begitu luas sejak dini, otomatis kemampuan akses mereka terhadap beragam informasi juga cukup besar dan bisa mereka peroleh sejak dini. Imbasnya dengan keragaman infomasi yang mereka peroleh, sebagian besar dari mereka pada umumnya tumbuh menjadi figur-figur yang kreatif dan bisa berpikir out of the box. 

Ditinjau dari sisi demografi dan perannya  sebagai media massive open online course (MOOC) peluncuran Situs Edukasi Online ini bisa menjadi jawaban atas kebutuhan populasi yang akan menjadi kaum mayoritas di negeri ini 5 tahun mendatang. Dan karena akan menjadi media bagi kaum mayoritas dalam beberapa tahun ke depan maka media belajar jenis ini harus menampilkan content yang benar-benar berkualitas dan bisa memberikan warna positif bagi negeri ini. 

Untungnya  berdasarkan pengalaman penulis mengikuti kursus online di indonesiax.co.id ini sejak awal dirintis web ini sudah mampu melahirkan materi-materi yang sangat berkualitas  dan dibawakan oleh high profile instructor negri ini seperti Prof Rhenald kasali, Mas wishnutama, Pa Ito Warsito, dll. Rakyat diuntungkan untuk bisa menjangkau materi dan instruktur berkualitas secara gratis anytyme and anywhere

Dan tiba akhirnya penulis pada pertanyaan utama dalam tulisan ini, bagaimana peranan edukasi online terhadap pembentukan karakter bangsa? Pertanyaan ini bisa saya jawab dalam dua perspektif, mikro dan makro.

Dari perspektif mikro, berdasarkan pengalaman penulis mengikuti perkuliahan online Change Management dan Self driving yang disampaikan oleh Prof Rhenald kasali penulis merasa ini adalah materi-materi yang bisa menyulap karakter bangsa kita dari mental passenger menjadi mental driver. Perkuliahan Prof Rhenald kasali ini rasanya seperti membuat saya melihat Niestzche menyulap eropa di abad 18 dengan pemikirannya mengenai mental budak dan mental tuan. Ya pemikiran Nietszche yang eksentrik tersebut mampu mengguncang eropa saat itu.Eropa yang terlalu dikungkung oleh dogma gereja dan vatikan yang  saat itu menjadikan orang-orang eropa menjadi terlalu dogmatis dan memiliki mental budak menurut nietsczhe, mental di mana orang-orang eropa hanya bisa manut apa kata titah paus dan kehilangan daya nalarnya. Nietsczhe dan Heggel mencoba mendobrak eropa saat itu melalui pemikirannya tentang ubber man dan mental tuan di mana posisi kita yang sepantasnya sebagai mahluk tertinggi  di muka bumi ini. Akhirnya semenjak kemunculan para filosuf renaissance dan pembaharu tersebut eropa dan dunia barat akhirnya bisa berjalan menuju titik terang dan menjadi bangsa yang unggul hingga saat ini.

Begitupun dengan materi self driving yang dibawakan oleh Prof Rhenald, Konsep Driver mentality ini diharapkan bisa mampu menggugah bangsa ini bahwa kita selama ini sebenarnya sedang tertidur. terjebak pada jalan-jalan aman sebagai passenger dan kehilangan daya kritis maupun ketangguhan dalam menjalani hidup. Kebiasaan  golongan menengah yang banyak memberikan kemudahan sejak usia dini membuat anak-anak kita kehilangan kesempatan dalam mengeksplorasi potensi terbesarnya yang diilustrasikan dengan menjadikan merpati seperti burung dara yang dijahit sayapnya. Konsep Self Driving ini saya yakini secara perlahan akan mampu merevolusi karakter bangsa ini sehingga menjadikan bangsa indonesia sebagai bangsa yang tangguh,inovatif, kritis dan menjadi pionir penemuan-penemuan di dunia. Hal ini bisa kita mulai dari pendidikan, berawal dari Indonesiax sebagai media edukasi Online.

Nah jika dari tinjauan makro secara implisit sebenarnya media edukasi online ini adalah media yang bisa merevolusi budaya belajar, cara belajar  bahkan mental negeri ini. Mengapa? karena media edukasi  online secara tidak langsung menstimulasi orang dari yang tadinya hanya disuapi lewat ceramah di kelas menjadi manusia  yang secara mandiri mengaktifkan cara belajar aktif. Media belajar online jika ditinjau secara psikologis mampu menstimulasi self regulatory seseorang. apa maksudnya? saat belajar dengan media edukasi  online, yang berperan sebagai  pusat kontrol belajar adalah diri kita sendiri, yang menentukan ritme belajar adalah diri kita sendiri. Jika ditinjau dari perspektif pembelajaran klasik, sesuatu yang akan dilakukan diulang-ulang akan tumbuh menjadi kebiasaan dan pada akhirnya akan menjadi karakter.Begitupun dengan karakter penuh inisiatif   bisa muncul karena distimulasi oleh pembelajaran jenis ini, kemampuan untuk menjadi driver seperti apa yang dituangkan Prof Rhenald akan muncul secara terkondisikan melalui kebiasaan mengakses media belajar secara online ini. Banyak karakteristik driver yang akan muncul karena distimulasi oleh kebiasaaan  belajar secara aktif  yang dilakukan saat mengakses Indonesia X. Dari proses tersebut  Indonesia yang akan memperoleh untung besar berpuluh-puluh tahun mendatang apabila nanti terbentuk orang-orang dengan mental driver yang melanjutkan pembangunan negeri ini.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun