Mohon tunggu...
Anak Revolusi
Anak Revolusi Mohon Tunggu... -

Jika Rakyat berdaulat atas kata-kata, maka tidak akan ada lagi penguasa tipu rakyat! Revolusi semut akan mengalahkan angkuhnya tembok penguasa!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demonstran Terus Menggelinding: Sedikit Pencerahan Tentang Wall Street Protest

6 Oktober 2011   11:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:16 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepulang dari kelas Social Movement terasa banyak hal yang harus ditulis, tetapi karena capek kemampuan tidak sebanding dengan keinginan untuk menulis. Tetapi sesingkat-singkatnya akan saya sampaikan kepada para pembaca note-note ini. Pertama perlawanan para protester (demonstran) adalah perlawanan yang dalam batas tertentu tidak seimbang. Sebagaimana kita mafhum, begitu juga prof Steinoff, bahwa Wall Street adalah industri uang terbesar di muka bumi, pengendali uang semesta alam yang didalamnya juga penuh kejahatan, korupsi, dan manipulasi angka. Uang mereka banyak, sementara demonstran hanya mengandalkan donasi dan voluntary organization atau relawan kecil. Jika demonstrasi ini berhasil emngubah, maka uang bukanlah segala-galanya dalam dunia ini. Inilah pertaruhan manusia dengan tuhan 'keuangan yang maha perkasa'. Ketika saya duduk sekelas dengan orang Amerika, dari Oregon namanya Corp itu, dia mendapatkan banyak info dari Fb dan jejaring internet lainnya. Konon Polisi sudah diberikan uang luar biasa banyaknya. Munkin trliyunan rupiah. Wajar saja, uang sebesar itu tidak ada artinya dibanding kehidupan Wall Street yang bergelomangan uang yang menentukan masa depan seluruh bumi. Karyawan adalah jebolan kampus terbaik Amerika, gajinya tinggi dengan pekerjaan yang tidak pasti/tetap. Sewaktu-waktu mereka bisa dipecat dan bergabung lagi tergantung bos/elitnya. Satu ungkapan yang aku ingat dari membaca karya ethnografi Karen Ho's Liquidated, "Jika kamu tidak bisa membuat uang. Maka lebih baik anda keluar gedung (Wall Street)". Artinya, mereka bekerja underpresure dan dengan demikian mereka akan mengeruk bonus raksasa. Kedua, gerakan ini akan berlangsung lama jika tidak ada momentum yang tepat. Kalau ekonomi Amerika memburuk, pinjaman dari China batal, maka massa akan semakin besar kemarahannya dan akan menggelinding menjadi gerakan sosial yang massif. Mereka mengklaim 99% penduduk USA yang termarginalkan korban demokrasi yang intinya kleptokrasi. Hal ini disampaikan oleh Michael Moore , seorang pembuat film, artis dan tukang kritik sosial kelahiran Amerika yang sudah bergabung dalam 'occupay together wall street'. Rejim uang, adalah raksasa adi daya dewapun tak bisa berkutik. Sekerang kita saksikan sehebat apakah rakyat Amerika memperjuangkan masa depan anak cucu mereka!. NB: bagi yang berminat membaca Wall Street sebagai ibu kota Kapitalisme Global silakan menghubungi saya. Saya ada stok cukup banyak tentang buku dan referensi terkait Wall Street mulai sejarah, kejahatan, dan agenda meruntuhkan bangsa-bangsa negara dunia ketiga. Silakan kontak inbox atau outbox or whatever the way you have.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun