Mohon tunggu...
Dermawan IndarJaya
Dermawan IndarJaya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

semoga bermanfaat...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Pandang yang Menentukan Kebahagiaan

31 Desember 2020   20:15 Diperbarui: 31 Desember 2020   20:18 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai Ekspresi Perasaan. Source Pict: Pexels.comm

Apa itu bahagia? Adakah defenisi yang tepat untuk menjelaskan makna kebahagiaan? Sepertinya tidak, karena setiap orang punya tolak ukur kebahagiaan tersendirinya. Ketika kita melihat seorang yang kaya raya, apakah terlintas di pikiran kita bahwa orang tersebut bahagia? Jawabannya belum tentu. Sebaliknya ketika kita melihat orang pinggiran yang berpenghasilan pas-pasan, lantas terlintas di pikiran kita mereka tidak bahagia? Tentu saja bukan itu tolak ukurnya. Karena kebahagiaan itu bukan dilihat dari situatif belaka namun dari bagaimana kita memandang situasi itu.

Kebahagiaan menjadi hal yang menjadi keinginan dari setiap individu yang hidup di dunia ini. Namun terkadang banyak orang yang justru merasa tak kunjung menemukan kebahagaian. Banyak orang yang lebih banyak mengeluh, sedih hingga merana merasa tak jua memperoleh kebahagiaan. Mereka yang setiap harinya bekerja keras, berusaha dan berjuang untuk hidupnya namun hanya memperoleh rasa ingin lebih dan tak kunjung puas akan apa yang ia capai.

Lantas bagaimana cara mencapai kebahagiaan?

Bagi penulis sendiri, kebahagiaan itu datang dari diri kita sendiri. Sumber kebahagian itu selalui ada pada diri kita sendiri. Kita sendirilah yang dapat menciptakan perasaan bahagia karena rasa bahagia itu adalah bagaimana kita memandang setiap kondisi yang kita hadapi. Ketika kita berada dalam berbagai situasi, cara pandang dan bagaimana kita menghadapinya adalah penentu kebahagiaan kita. Apabila kita memandang setiap kondisi dan situasi dengan positif, akan selalu ada celah kebahagiaan meskipun disaat yang tersulit.

Dalam setiap keadaan, cobalah senantiasa untuk selalu berfikir dan memandang secara positif situasi dan kondisi yang kamu alami. Jauhkan fikiran dari hal-hal negatif yang justru akan lebih memperburuk keadaan kamu sendiri. Dalam setiap masalah yang Kamu hadapi cobalah selalu menemukan hal positif yang dapat kamu kembangkan untuk dapat melalui masa sulit itu. Akan selalu ada kebaikan dan kemudahan dari setiap masalah yang kita hadapi, tugas kita adalah menemukan kebaikan itu.

Seperti dalam situasi pandemi sekarang ini, menjadi kondisi sulit yang dikeluhkan oleh banyak orang. Pandemi yang telah berlangsung hampir setahun ini memaksa berbagai sektor yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat menjadi terganggu. Seperti dengan banyaknya PHK dan menurunnya pendapatan masyarakat.

Namun kembali lagi, seperti yang Penulis sampaikan bahwa dalam setiap situasi dan kondisi yang kita hadapi, kita harus senantiasa memandangnya dengan cara yang positif. Dari situasi pandemi ini kita dihadapkan dengan ketatnya pembatasan sosial dan protokol kesehatan yang wajib patuhi. Sehingga banyak aktivitas keseharian kita yang terganggu dan dibatasi terutama aktivitas yang berkerumun. Namun, bukan berarti kita hanya dapat memandang masa Pandemi ini dari sisi negatifnya saja, terdapat sisi positif yang bisa kita kembangkan pada masa pandemi ini. Misalnya untuk industri yang prospeknya jual-beli yang juga dibatasi secara offline dapat beralih ke media online melalui e-commerce, sehingga cakupan wilayah pemasarannya dapat mencakup seluruh Indonesia. Hal ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan e-commerce di Indonesia menjadi lebih baik.

Pandemi ini juga mengajarkan kita bagaimana menjaga kesehatan diri kita sendiri. Melalui pandemi ini, membuat kita harus senantiasa memperhatikan kesehatan diri sendiri yang mungkin selama ini kurang kita perhatikan. Sehingga melalui pandemi justru dapat mengubah pola hidup kita ke arah pola hidup yang lebih sehat. Seperti mencuci tangan dengan baik dan benar, berolahraga, hingga mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

Penulis sendiri yang merupakan seorang mahasiswa semester 5 di salah satu perguruan tinggi di Makassar juga merasakan dampak dari pandemi ini sehingga pembelajaran pun dilakukan melalui daring. Meskipun terkadang terkendala jaringan yang kurang bagus, namun bukan menjadi penghalang untuk tetap menimpa ilmu. Selama masa pandemi ini pula penulis jadi lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan keluarga. Penulis dapat lebih banyak membantu orangtua di rumah, berhubung ayah dari Penulis sendiri merupakan seorang petani, sehingga penulis sendiri dapat lebih leluasa membantu beliau di sawah tempat kami memperoleh sesuap nasi. Karena merupakan suatu kebahagian yang besar dapat membantu dan saling berbagi bersama keluarga..

Selama masa pandemi ini, penulis juga dapat lebih banyak berlatih dan mengembangkan diri di bidang kepenulisan, misalnya dengan menulis jurnal dan mengikuti lomba-lomba kepenulisan yang banyak diadakan selama pandemi ini. Sehingga masa pandemi ini dapat pula menjadi ajang untuk mengembangkan soft skill yang kita miliki. Meskipun banyak berkegiatan di rumah kita pun harus tetap produktif.

Pandemi memang belum berakhir, namun semangat kita jangan sampai berakhir. Pandemi ini hanya dapat berakhir apabila seluruh masyarakat dapat secara bersama-sama berkontribusi melawan pandemi. Banyak orang yang menderita oleh pandemi ini, maka dari itu, tugas kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air wajib menolong mereka yang membutuhkan. Dengan berbagi, memberi dan menyantuni untuk saling menguatkan satu sama lain di masa-masa sulit seperti pandemi sekarang merupakan wujud nyata dalam berbagi kebahagian antar sesama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun